Kalau tidak segera dihentikan, perdebatan bisa berujung pada pertengkaran. Lidah manusia sangat tajam. Jika tidak hati-hati menggunakannya bisa melukai lawan bicara, meskipun menurut kita apa yang kita katakan itu baik-baik saja.
Perdebatan itu seperti dua orang yang secara fisik saling mendorong. Satu mendorong ke depan, yang lainnya mendorong balik lebih agar tidak jatuh ke belakang.
Misalnya saya dan istri sedang bertengkar. Dia berkata, "Kalau seperti itu rencananya ya gak berhasil Mas."
Lalu saya membalasnya, "Kamu salah, Dik."
Coba perhatikan, istri saya mendorong pernyataan saya dengan mengatakan saya tidak berhasil, lalu saya mendorongnya balik dengan mengatakan dia salah. Kalau saya dan istri sama-sama keras kepala, ujung dari perdebatan ini adalah pertengkaran. Salah satu, entah saya atau istri akan tersinggung.
Bagaimana supaya perdebatan itu berakhir damai?
Kita bisa menggunakan jurus Aikido Verbal.
Aikido adalah seni bela diri Jepang modern yang menggunakan prinsip nonresistance untuk menetralkan lawan. Dalam bahasa Inggris, Aikido berarti "jalan jiwa yang harmonis."
Aikido tidak menawarkan manuver agresif atau defensif, melainkan menggunakan energi lawan untuk mengalihkan dan mengarahkan serangan tanpa membahayakan. Filosofinya didasarkan pada resolusi damai dan peningkatan diri.
Bagaimana cara menggunakan Aikido Verbal?
Dalam kasus perdebatan saya dan istri, saya dapat meredakan situasi dengan mengakui sudut pandangnya, membingkainya kembali sedikit untuk membantunya mengenali pendapatnya sendiri.