Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengapa Kurt Cobain Bunuh Diri?

22 Mei 2021   08:19 Diperbarui: 22 Mei 2021   08:38 9207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masalah kesehatan fisik dan mental yang dideritanya hampir seumur hidup akhirnya membuat Kurt Cobain merasa sangat lelah (wikipedia/Adam Jones)

Ketenaran, kesuksesan maupun kekayaan tidak menjamin seseorang hidup bahagia. Kasus Kurt Cobain mengingatkan kita bahwa kebahagiaan hidup tidak dapat diraih dengan popularitas dan kekayaan semata. 

***

Kurt Cobain Bunuh Diri dengan Menembak Dirinya Sendiri

Pada 7 April 1994, publik Amerika Serikat dikejutkan dengan penemuan jenazah Kurt Cobain di rumahnya di Lake Washington Boulevard oleh tukang listrik Gary Smith. Awalnya Smith mengira Cobain sedang tidur sampai ia melihat ada pistol mengarah ke dagu Cobain.

Berdasarkan hasil otopsi, Kurt Cobain dinyatakan meninggal karena bunuh diri, diperkirakan pada 5 April, dua hari sebelum mayatnya ditemukan. Konsentrasi heroin yang tinggi dan jejak diazepam juga ditemukan di tubuhnya. Kurt Cobain meninggal dunia di usia 27 tahun.

Ini bukan pertama kalinya Kurt Cobain mencoba bunuh diri. Pada 3 Maret 1994, istrinya yang juga musisi rock Courtney Love menemukan Kurt Cobain overdosis sampanye dan Rophynol. Courtney Love mengatakan ini adalah upaya bunuh diri Kurt Cobain yang pertama. Saat itu mereka berdua tengah menginap di Hotel Excelsior, Roma.

Pada 18 Maret 1994, Love menelepon polisi Seattle memberi tahu mereka bahwa Cobain ingin bunuh diri dan mengunci dirinya di kamar dengan pistol. Polisi tiba dan menyita beberapa senjata dan sebotol pil dari Cobain, yang bersikeras bahwa dia tidak bunuh diri dan telah mengunci diri di dalam ruangan untuk bersembunyi dari Courtney Love. 

Bermasalah dengan Narkoba Sejak Usia Remaja

Jauh sebelum meraih kesuksesan bersama grup band Nirvana, Kurt Cobain sudah mengalami kecanduan obat-obatan terlarang. Kurt telah menjadi pengguna narkoba sejak masa remajanya. Kesuksesan yang ia raih bersama Nirvana tidak banyak mengubah perilakunya.

Di samping itu, sebagian besar hidup Kurt Cobain harus dijalaninya dengan menanggung bronkitis dan sakit perut kronis yang tidak terdiagnosis. Rasa sakitnya begitu parah sehingga menurut Kurt, ia menggunakan obat-obatan, termasuk heroin, sebagai cara untuk mengatasi kondisinya. Namun hal ini dibantah oleh teman dekatnya Buzz Osborne yang mengatakan bahwa sakit perut yang diderita Kurt lebih mungkin disebabkan oleh penggunaan heroinnya.

"Dia mengarangnya untuk simpati dan agar dia bisa menggunakannya sebagai alasan untuk tetap kenyang. Tentu saja dia muntah --- itulah yang dilakukan orang-orang yang menggunakan heroin, mereka muntah. Itu disebut ' muntah dengan senyuman di wajahmu. '"

Pertengkaran dan Kecurigaan Perselingkuhan

Sementara sakit perutnya dijadikan alasan untuk terus mengonsumsi narkoba, depresi kronis yang ditanggung Kurt Cobain juga banyak dipengaruhi oleh semakin buruknya hubungannya dengan sang istri, Courtney Love. Ketika mencoba bunuh diri dengan menenggak 60 pil Rophynol bercampur sampanye di hotel Excelsior, Kurt meninggalkan catatan bunuh diri, yang - antara lain - menuduh Courtney tidak mencintainya lagi. Dia juga mengatakan dia lebih baik mati daripada melalui perceraian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun