Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Harusnya "Quarter Life Creative", Bukan "Quarter Life Crisis"

15 Mei 2021   07:28 Diperbarui: 16 Mei 2021   19:31 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bimbang. (sumber: unsplash.com/@ante_kante)

Dalam hidup, Tuhan kan memberi kita pilihan dalam menjalaninya. Pilihan hidup ini tentunya harus sesuai dengan pedoman agama.

Setiap hari kita diberi lembaran kertas baru yang putih bersih, agar kita bisa menuliskan jawaban-jawaban dari pilihan hidup kita. Kalau ada kesalahan, ya kita perbaiki selagi ada kesempatan untuk memperbaikinya. Nah, inilah yang dinamakan kreatif mengatasi persoalan hidup.

Hakikatnya, fase bingung dan hidup seperti tanpa arah, itu bukan Quarter Life Crisis. Itu tentang diri kita sendiri yang takut mengambil keputusan, dan takut keputusan yang kita ambil menjadi omongan orang.

Solusinya bagaimana?

Kalau bingung harus"apa", carilah "siapa". Menurut agama saya sih sederhana. Ambil keputusan yang menurut kita terbaik, berusaha sebaik mungkin, lalu serahkan urusannya kepada Sang Sutradara Kehidupan. Seperti Nabi Musa ketika beliau a.s memilih meninggalkan negerinya demi menghindari kejaran tentara Firaun. Dia serahkan konsekuensi dari pilihannya kepada Tuannya, dengan sebuah doa yang sederhana,

"Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan KEBAIKAN yang Engkau turunkan padaku." 

Coba deh kamu amalkan doa Nabi Musa a.s itu, setiap kali kamu menghadapi dilema mengambil keputusan atau pilihan hidup. Insyaallah, apa pun yang kamu pilih, kamu akan diberi KEBAIKAN dalam menjalaninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun