3 Golongan Umat Islam Saat Ramadan, Kamu Termasuk yang Mana?

Dalam buku Tasawuf Modern, Buya Hamka menceritakan kisah berikut:

Zulkarnain adalah nama pemimpin sebuah negeri yang diabadikan Allah dalam Al-Quran surah Al-Kahfi. Suatu ketika, Raja Zulkarnain beserta pasukannya hendak berangkat menaklukkan suatu daerah. Pagi hari sebelum berangkat, Raja Zulkarnain berpesan kepada pasukannya:

"Dalam perjalanan, nanti malam kita akan melintasi sungai. Ambillah apa pun yang terinjak yang ada di sungai itu."

Benar saja, ketika malam tiba rombongan pasukan Zulkarnain melintasi sungai. Teringat pesan Zulkarnain sebelum berangkat, pasukan itu akhirnya terpecah menjadi 3 golongan:

• Golongan yang pertama memutuskan untuk tidak mengambil apa pun yang mereka injak di sungai. Mengabaikan perintah rajanya, golongan ini  yakin yang ada di dasar sungai dan terinjak oleh kaki mereka hanya bebatuan saja.
• Golongan yang kedua mengambil apa yang terinjak kaki mereka ala kadarnya. Mereka melakukannya sekedar mengikuti perintah sang raja.
• Sementara golongan yang ketiga sami'na wa atho'na: kami dengar kami patuh. Mereka mengambil sebanyak-banyaknya, apa pun itu yang terinjak oleh kaki mereka. Tas ransel mereka pun penuh hingga membuat tubuh mereka kepayahan meneruskan perjalanan karena penuhnya barang yang mereka bawa dari dasar sungai.

Setelah melanjutkan perjalanan dan tiba pagi hari, Raja Zulkarnain mengumpulkan pasukannya. Zulkarnain meminta pasukannya menggelar ransel mereka dan mengeluarkan isinya. 

Seketika itu timbullah teriakan takjub dari kelompok prajurit yang memenuhi ranselnya dengan apa pun yang bisa mereka ambil dari sungai. Di dalam tas ransel mereka penuh dengan intan berlian.

Kelompok prajurit pertama yang tidak mengambil apa-apa sangat menyesal. Mereka merutuki diri sendiri mengapa tidak mematuhi perintah sang raja. Mereka seolah berharap waktu bisa berputar kembali agar mereka bisa ikut mengambil intan berlian sebanyak-banyaknya.

Kelompok prajurit kedua, yang mengambil ala kadarnya tersenyum kecut. Mereka cukup senang bisa ikut mengambil intan berlian, namun sekaligus merasa iri dengan rekan-rekannya yang mengambil lebih banyak. Tentu saja ada perasaan menyesal pula mengapa mereka tidak ikut mengambil lebih banyak lagi.

Sementara kelompok ketiga, yang sami'na wa atho'na, menuruti perintah Raja Zulkarnain tanpa ada keraguan sedikit pun tentu saja merasa sangat gembira.

Kisah tersebut dapat kita jadikan ibroh/pelajaran dari perilaku ibadah kita selama bulan suci Ramadan. Saat berada di dalam bulan Ramadan yang banyak sekali keberkahannya ini, kita memiliki 3 pilihan:

• Melewati Ramadan tanpa mengambil keberkahannya sedikit pun
• Melewati Ramadan dengan mengambil keberkahan ala kadarnya, hanya sekedar menggugurkan kewajiban berpuasa
• Melewati Ramadan dengan bersungguh-sungguh mengambil keberkahannya,, yakni dengan cara memperbanyak amal ibadah dan amal kebaikan lainnya.

Termasuk golongan yang manakah diri kita pada Ramadan tahun ini?