Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Tirulah Cara Google dalam Menciptakan Nama Merek

10 April 2021   08:00 Diperbarui: 10 April 2021   08:19 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Google memberi pelajaran bahwa kita dapat menggunakan nama acak apa pun dan tetap berhasil (unsplash.com/Rajeshwar Bachu)

Pada masa itu, internet atau World Wide Web mengalami ledakan pengguna. Ribuan situs baru lahir setiap harinya.

Larry Page yang sedang mencari topik untuk tesis doktoralnya melihat sebuah fenomena menarik: bahwa jika seseorang melihat setiap komputer sebagai node, dan setiap tautan pada halaman web sebagai koneksi antara node, World Wide Web mungkin adalah grafik terbesar yang pernah dibuat, dan itu tumbuh dengan kecepatan yang berbahaya. Page juga menyadari bahwa tautan yang mengarah ke laman web akan memengaruhi hasil penelusuran.

Berdasarkan pengamatannya itu, Page lalu berinisiatif membangun sebuah peramban yang bisa memberi peringkat hasil penelusuran berdasarkan perilaku penautan. Untuk merancang algoritmanya, Page mengajak Sergey Brin, sahabat barunya. Algoritma ini diberi nama PageRank, sedangkan mesin perambannya (web browser) diberi nama BackRub.

Semakin Banyak Ditolak, Semakin Bersemangat Memperbaiki Produk

Saat internet mulai berkembang dengan sendirinya, orang-orang membutuhkan cara yang lebih baik untuk menelusurinya dan menemukan hasil yang relevan. Meskipun BackRub memberikan pengalaman yang jauh lebih baik -- lebih cepat dan lebih relevan -- kepada pengguna, Page dan Brin belum yakin bagaimana memonetisasi mesin telusur mereka. Keduanya lalu memutuskan untuk menjual BackRub kepada perusahaan lain yang sudah lebih dulu menciptakan mesin telusur.

Page dan Brin sempat menawarkan BackRub senilai 1 juta dolar ke Excite, perusahaan web portal yang didirikan Graham Spencer, Joe Kraus dan beberapa mahasiswa Stanford University. Namun CEO saat itu, George Bell menolak penawaran Page dan Brin.

Tak putus asa, Page dan Brin kemudian membawa produk mereka ke banyak perusahaan selama 18 bulan. Setiap kali itu pula mereka membawa cerita yang sama: terima kasih tetapi tidak, terima kasih.

Banyaknya penolakan justru membuat Page dan Brin semakin bersemangat untuk mengembangkan produknya. Page dan Brin percaya bahwa mesin pencari adalah masa depan internet. Keduanya akhirnya memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri, alih-alih menjual produk mereka ke perusahaan lain.

Masalahnya, nama BackRub terdengar tidak meyakinkan dan kurang profesional. Page dan Brin membutuhkan nama baru untuk mesin pencari mereka yang lebih mirip nama bisnis.

Dari Whatbox ke Googol

Page dan Brin ingin nama merek produk mereka kelak akan lekat dengan fitur produk itu sendiri. Nama pertama yang datang adalah The Whatbox. Nama ini bisa menjelaskan secara lebih deskriptif tentang apa itu mesin telusur. Bilah penelusuran Google pada dasarnya adalah "kotak apa" yang sebenarnya. Namun, pengucapan Whatbox dinilai mirip dengan wet box (kotak basah, istilah yang mengacu pada organ genital wanita), dan tentu saja itu sangat buruk untuk citra produk mereka.

Teman sekamar Larry Page kemudian menyarankan agar mereka menyebut mesin telusur yang baru itu "googol". Ini adalah istilah matematika untuk angka yang diikuti dengan 100 angka nol. Googol yang juga sering disebut sebagai "googolplex" adalah kata untuk menggambarkan angka yang sangat besar.

Tanpa berpikir panjang, Larry Page dan Sergey Brin langsung mengangguk setuju. Nama "googol" dianggap sempurna dan bisa mencitrakan produk mesin telusur mereka dengan baik, karena jumlah yang luar biasa besar merupakan inti dari mesin pencari mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun