Bahkan pembantu-pembantu sampai petugas pemungut sampah kamu ajak ngobrol, dengan tak henti-hentinya bibirmu menebar senyum seperti model iklan pasta gigi.
Tapi, mengapa semua itu harus kamu lakukan secara mendadak atau tiba-tiba?
Mengapa semua kebaikan itu kamu lakukan ketika tahu ini bakal menjadi Ramadan terakhirmu?
Mengapa semua kebaikan itu tidak kamu lakukan saat ini juga, setiap saat tanpa harus menunggu Ramadan datang setiap tahunnya?
Bukankah kita semua tak akan pernah tahu, apakah Ramadan ini akan menjadi Ramadan terakhir kita?
Bukankah kita tak bisa menjamin, tahun depan kita akan berjumpa dengan Ramadan kembali?
Setiap Ramadan datang, anggaplah itu menjadi Ramadan terakhir kita.