Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

3 Pelajaran Menulis dari Permainan Catur

27 Maret 2021   08:16 Diperbarui: 27 Maret 2021   08:17 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catur tidak hanya sekedar permainan strategi saja, namun ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil (unsplash.com/Wander Fleur)

Contoh lainnya seperti ini:

Guinness Book of World Record memberi penghargaan hotel ini sebagai Hotel Tertinggi di Dunia yang Tidak Berpenghuni.

Saraf keingintahuan pembaca akan langsung tergelitik dengan kalimat pembuka tersebut: Hotel apa dan di mana? Mengapa bisa sampai tidak berpenghuni?

Banyak Grand Master catur belajar langkah pembuka yang baik dan kuat sebagai pondasi permainan catur yang memikat. Perhatikan saja risalah-risalah teori catur, semuanya penuh dengan taktik langkah pembuka, bukan strategi memenangkan permainan.

Dalam sepakbola, kita mungkin pernah mendengar filosofi "Pertahanan terbaik adalah menyerang". Taktik memarkir bus di belakang yang sering digunakan Jose Mourinho memang bisa menahan serangan, tapi sampai berapa lama?

Lebih baik langsung menyerang, jangan biarkan lawan mengambil nafas. Ibarat kata anak muda sekarang, gas poll! Los dol. Jangan kasih kendor!

Saat bermain catur, bila kita salah melangkahkan bidak, lawan yang baik akan langsung mengambil inisiatif menyerang dan memegang kendali permainan. Saat menulis, bila kita tidak memberi pembuka yang memikat, pembaca akan langsung menutup buku atau menekan tanda X lalu beralih ke informasi lain yang lebih menarik.

Dalam menulis, kita berhutang dua hadiah yang berharga dari pembaca: waktu dan perhatian. Maka, beri imbalan pada pembaca dengan pengantar yang menarik agar tak ada alasan bagi mereka untuk berpisah dengan tulisan kita.

Mulailah dengan pembukaan yang kuat. Beri tahu orang-orang bahwa kita memiliki sesuatu yang layak dibaca.

Jangan Malu "Mencuri" Karya Orang Lain

"Seniman yang baik meminjam, seniman hebat mencuri." - Pablo Picasso

Tak ada keterampilan yang bisa dikuasai secara otodidak murni. Setiap orang belajar dari orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun