Saat berencana resign dari pekerjaan dan memilih berwirausaha, saya meminta pertimbangan istri. Terus terang, istri saya cukup khawatir karena usaha jualan kopi saya waktu itu belum stabil. Kadang naik, kadang turun. Bahkan ada beberapa waktu tidak ada pesanan sama sekali.
Saya lalu mengajak istri untuk menulis kelebihan dan kekurangan, atau keuntungan dan kerugian yang akan saya dapatkan apabila saya resign dan berwirausaha. Masing-masing dari kami menuliskannya di secarik kertas.
Setelah itu, kami membandingkan hasil pemikiran kami berdua. Setelah melihat poin-poin keuntungannya lebih banyak daripada kerugiannya, saya pun memantapkan hati untuk mulai menekuni usaha berjualan kopi dan istri akhirnya mendukung saya untuk resign dari pekerjaan.
Apa yang kami lakukan sebelum mengambil keputusan ini bukan metode yang baru. Banyak orang yang pernah melakukannya. Namun tidak banyak yang tahu, siapa yang pertama kali mengajarkan metode pengambilan keputusan seperti ini.
***
Metode Benjamin Franklin dalam Pengambilan Keputusan
Pada musim panas 1772, Benjamin Franklin menerima sepucuk surat dari temannya Priestley, yang meminta nasehat karena dia bingung apakah harus berhenti dari pekerjaan dan pindah ke pekerjaan baru yang lebih menguntungkan, atau tetap bertahan.
Seperti kata pepatah: "Beri seseorang ikan dan kamu memberinya makan selama sehari; ajari seseorang untuk memancing dan kamu memberinya makan seumur hidup".
Maka, alih-alih memberi nasehat keputusan langsung, Benjamin Franklin mengajak Priestley untuk berdiskusi bagaimana cara mengambil keputusan yang sangat baik baginya, yang juga dapat dipergunakannya di kemudian hari saat menghadapi situasi yang sama. Dalam surat balasannya, Benjamin Franklin menuliskan:
"Cara saya adalah membagi setengah lembar kertas menjadi dua kolom: satu kolom berisi Kelebihan dan satu kolom berisi Kekurangan. Kemudian selama tiga atau empat hari pertimbangan, saya meletakkan di bawah kepala yang berbeda petunjuk singkat tentang motif yang berbeda, yang pada waktu yang berbeda terpikir oleh saya. Ketika saya telah mendapatkan semuanya dalam satu tampilan, saya berusaha untuk memperkirakan bobotnya masing-masing; jika saya menemukan dua, satu di setiap sisi, yang tampaknya sama, saya mencoret keduanya. Jika saya menilai beberapa dua alasan Kekurangan sama dengan tiga alasan Kelebihan, saya mencoret lima; begitu seterusnya hingga saya menemukan letak keseimbangan; dan jika setelah satu atau dua hari pertimbangan lebih lanjut, tidak ada hal baru yang penting terjadi di kedua sisi, saya sampai pada keputusan yang sesuai."