Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semua Teman Berharga, Kita Saja yang Tidak Menyadarinya

26 November 2020   09:43 Diperbarui: 26 November 2020   09:45 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keseimbangan dalam hubungan bisa dicapai dengan kesadaran dan pemahaman (ilustrasi: unsplash.com/Duy Pham)

Terus terang, saya tidak percaya dengan adanya Toxic Relationship. Bagi saya, setiap bentuk hubungan itu bermanfaat, hanya saja kita sering tidak menyadari bahwa selalu ada pelajaran berharga di balik keadaan pasangan/teman kita.

Belakangan, istilah toxic relationship sering digunakan untuk menyebut suatu hubungan yang mana di dalamnya ada satu individu yang membuat hubungan itu memburuk. 

Lebih spesifik lagi, istilah toxic telationship kerap digunakan untuk menyebut adanya teman yang memiliki sifat buruk yang mengganggu hubungan pertemanan kita dengannya.

Padahal, makna sebenarnya dari toxic relationship tidak sesempit itu. Hubungan menurut definisi, adalah cara dua orang terhubung satu sama lain. Beberapa orang sangat mandiri dalam hubungan, yang lain bergantung, dan sejumlah orang bergantung bersama (yang berarti mereka mengesampingkan kesejahteraan mereka sendiri untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain).

Menurut Dr.Barton Goldsmith di Psychology Today, cara paling sehat untuk berinteraksi dengan orang-orang yang dekat dengan kita adalah dengan benar-benar saling bergantung. Di sinilah dua orang, keduanya individu yang kuat, terlibat satu sama lain, tetapi tanpa mengorbankan diri atau mengkompromikan nilai-nilai mereka. Apa yang mereka miliki adalah hubungan yang seimbang.

Keseimbangan dalam hubungan bisa dicapai dengan kesadaran dan pemahaman. Sadar bahwa kita harus tetap bisa mandiri dan tidak mengorbankan nilai-nilai kehidupan kita hanya untuk menjaga satu hubungan, dan paham bahwa setiap individu memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda.

Dengan kata lain, toxic relationship tercipta karena tidak adanya kesadaran dan pemahaman dari masing-masing individu dalam satu hubungan.

Setiap individu memiliki karakter yang berbeda. Dari berbagai macam karakter individu inilah kita dapat menghindari toxic relationship selama kita dapat memahami dan menerima karakter pasangan kita sebagai bagian dari hubungan yang kita ciptakan dengannya.

Ada teman yang bersifat keras,  dialah sebetulnya yang mendidik kita untuk berani dan bersikap tegas.

Ada teman yang lembut, dialah yang mengajarkan kepada kita cinta dan kasih sayang terhadap sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun