Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Suara Azan Tengah Malam

25 November 2020   18:52 Diperbarui: 25 November 2020   19:00 2068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keheningan malam di desa itu pecah oleh suara azan dari pengeras suara masjid (ilustrasi: Antara Foto/Zabur Karuru)

Rumah itu dulunya milik Pak Kromo. Sudah hampir 5 tahun ini tak berpenghuni. Pak Kromo dan keluarganya meninggalkan rumahnya setelah menantunya meninggal dunia.

Kalau meninggalnya secara wajar sih tidak mengapa. Yang mengherankan warga desa Argomukti, menantu Pak Kromo ini meninggal dunia usai tiga kali keguguran. Setiap kali keguguran, usia janin di kandungan belum genap 5 bulan. Dan pada keguguran yang ketiga kalinya itulah menantu Pak Kromo meninggal dunia.

Setelah itu, pak Kromo dan anaknya pindah ke luar daerah dan rumahnya dijual. Namun, karena tak ada yang mau membeli, rumah itu akhirnya dibiarkan kosong. Hingga suatu hari seorang bapak tua tiba dan tinggal di sana.

***

Pagi itu, Burhan yang baru membuka pintu rumahnya terkejut melihat ada sosok melangkah masuk ke halaman rumah Pak Kromo, dan dengan santainya membuka pintu rumah lalu masuk ke dalam. Rumahnya terletak di ujung jalan desa, tepat sebelum rumah Pak Kromo yang kosong. Tergesa-gesa, Burhan mengeluarkan sepeda motornya, dan begitu mesinnya menyala langsung tancap gas ke rumah Pak Carik hendak melaporkan peristiwa tersebut.

"Pak Carik, ada orang yang masuk ke rumah pak Kromo!" kata Burhan dengan tergopoh-gopoh memasuki rumah Pak Carik.

"Maksudmu pencuri? Kenapa gak langsung kamu tangkap?" tanya Pak Carik.

"Kayaknya bukan pencuri, Pak. Gerak-geriknya gak mencurigakan. Wong dia masuk ke dalam rumah dengan santai, kayak rumahnya sendiri," jawab Burhan. Diambilnya cangkir kopi di atas meja lalu disruputnya perlahan. Nikmat.

Mata Pak Carik memandang jengkel. Kopi buatan istrinya disruput Burhan begitu saja. Namun kejengkelannya menguap begitu mendengar laporan Burhan. Kalau bukan pencuri, terus siapa? Sudah hampir 5 tahun ini rumah Pak Kromo kosong, dan tak ada kabar berita apapun dari Pak Kromo atau keluarganya.

"Kamu yakin orang itu bukan pencuri?" tanya Pak Carik lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun