Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Strategi Pemasaran yang Sudah Dilupakan Tenaga Penjual

24 November 2020   07:16 Diperbarui: 25 November 2020   19:24 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apa yang dilakukan oleh si penjual ini merupakan salah satu teknik pemasaran yang harus dilakukan tenaga penjual (unsplash.com/Jorge Zapata)

Saat memimpin tim penjualan, saya selalu menekankan pentingnya strategi ala penjual keliling ini. Tawarkan terus, informasikan produk kita pada calon pembeli, sekalipun mereka menolaknya berkali-kali. 

Ada pengalaman menarik yang pernah saya alami saat saya masih baru berjualan. Suatu ketika, seorang calon klien dengan nada sedikit jengkel dan marah mengatakan pada saya, "Sudah saya bilang, saya tidak tertarik dengan penawaranmu. Jangan pernah memberi brosur atau menelpon saya lagi!"

Kebanyakan anak buah saya yang rata-rata baru menjadi tenaga penjualan mungkin sudah menyerah dengan penolakan seperti ini. Tapi saya tidak. 

Saya tetap memberi penawaran dan menginformasikan produk yang saya jual, namun tidak secara langsung kepada klien yang bersangkutan. Bisa melalui sekretarisnya, atau sekedar menaruh brosur di meja resepsionisnya.

Beberapa bulan kemudian, sekretaris calon klien tersebut menelpon dan meminta waktu untuk bertemu. 

Ketika tiba di kantor, saya dipersilahkan masuk ke ruangan dan bertemu langsung dengan calon klien yang pernah marah-marah menolak penawaran saya.

Tahu apa yang dikatakannya?

"Saya sebenarnya sudah banyak menerima penawaran serupa, baik dari sesama sales dari perusahaanmu maupun dari sales perusahaan lain. Tapi, karena kamu yang pertama kali menawari saya dan terus menginformasikan produkmu, jadinya namamu yang saya ingat pertama kali saat saya butuh produkmu ini."

Begitulah, kita tidak akan pernah tahu esok hari. Kita tidak akan bisa menduga perubahan hati seseorang. Karena, siapa yang bisa menggerakkan hati kita untuk membeli? Siapa yang bisa merubah pendirian kita, dari yang semula menolak menjadi meminta/berkeinginan?
Tiada lain cuma Dia Yang Maha Membolak-balikkan hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun