Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cara Menghadapi Orang yang Percaya Teori Konspirasi Covid-19

18 September 2020   06:32 Diperbarui: 19 September 2020   10:14 2860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teori konspirasi muncul karena orang membutuhkan kenyamanan di tengah situasi yang tidak pasti (ilustrasi: unsplash.com/Markus Winkler)

Salah satu penyebab masih banyaknya warga yang bandel dan enggan mematuhi protokol kesehatan adalah karena mereka percaya teori konspirasi Covid-19. 

Bukan teori konspirasi yang muluk-muluk seperti virus corona itu senjata biologis yang direkayasa ilmuwan Cina, atau penyakit Covid-19 itu rencana jahat yang dibuat oleh Bill Gates untuk memaksakan vaksinasi massal dan mengendalikan kita.

Teori konspirasinya sederhana saja: bahwa virus corona itu cuma mengada-ada, dan setiap pasien yang dibawa ke rumah sakit selalu divonis kena Covid-19 karena persekongkolan jahat oknum rumah sakit dan dokter.

Ini yang kutemukan saat seminggu yang lalu menyempatkan diri pulang ke kampung di Surabaya. Kampung Tenggilis termasuk salah satu zona merah di Surabaya. 

Beberapa tetangga di sekitar rumah ada yang melakukan isolasi mandiri. Dari saudaraku, aku mendengar sudah banyak warga yang meninggal dunia dalam rentang waktu 2 bulan. Satu di antaranya adalah guru SD ku yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Meski begitu, aktivitas sehari-hari warga di sana biasa saja. Nyaris tidak ada bedanya dengan hari-hari biasa sebelum negara api, eh pandemi Covid-19 menyerang. Situasinya sangat berkebalikan dengan masa-masa awal penularan Covid-19.

Beberapa tetangga sekitar yang kutemui banyak yang tidak memakai masker, lalu lalang di jalan depan rumah. Berbelanja ke tukang sayur yang mangkal di depan pos RT, atau membeli kebutuhan pokok di warung-warung terdekat.

Dari obrolan kanan kiri dengan beberapa tetangga yang kulihat enggan memakai masker, meluncurlah cerita konspirasi seperti yang kusebutkan sebelumnya. Bahwa banyak kerabat, teman atau tetangga yang sakit biasa tapi langsung divonis positif Covid-19. 

Bahwa kata orang-orang ada pasien yang ditawari segepok uang agar mau divonis Covid-19 supaya rumah sakitnya bisa mengklaim dana Covid-19 ke pemerintah, dan rumor-rumor lain yang banyak beredar di media sosial. Intinya sama, mereka tidak percaya Covid-19 itu nyata.

Mengapa sih ada saja orang yang percaya teori konspirasi?

Teori Konspirasi Muncul Karena Rasa Tidak Nyaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun