Contohnya seperti ini:
Bila artikel ini  kuberi judul "3 Cara Memberi Judul yang Menarik", itu berarti ada kepastian isi artikelnya memang memuat 3 cara memberi judul yang menarik.
Lain halnya bila artikel ini kuberi judul seperti di atas, atau judulnya kuubah menjadi "Cara Memberi Judul yang Menarik" (tanpa angka). Kamu mungkin saja akan ragu apakah memang ada cara atau tips di dalam isi artikelnya. Mungkin pula saat membaca judulnya kamu langsung menaruh prasangka, "Ah, paling cuma omong kosong kata-kata saja."
Selain memberi kepastian, angka juga dapat mempermudah dan mempercepat membaca. Kita cenderung lebih suka langsung pada tujuan, langsung mencari apa relevansi dan inti dari tulisan.
Menggunakan angka sebagai judul berarti kita harus mengorganisir artikel dalam struktur yang jelas. Otak kita tertarik pada angka karena mereka secara otomatis mengatur informasi ke dalam urutan logis.
Membaca artikel dengan angka memungkinkan kita membaca baris pertama dari setiap entri bernomor untuk memeriksa relevansi judul dengan artikel tanpa harus membaca semuanya.
Catatan penting: Angka lebih baik daripada kata. Jadi, 3 lebih baik daripada Tiga.
Gunakan kata-kata pemicu
Sudah menjadi kodrat manusia untuk selalu ingin tahu (curiousity). Dari naluri manusia ini, ada fenomena psikologis yang dapat kamu gunakan untuk memberi judul tulisan yang secara efektif bisa menarik perhatian pembaca. Fenomena yang disebut celah keingintahuan, yaitu kesenjangan antara sesuatu yang (sudah) diketahui seseorang dan sesuatu yang ingin ia ketahui.
Keingintahuan seseorang mudah dipancing dengan memberikan sedikit informasi. Begitu seseorang tahu sedikit, mereka cenderung akan mencari tahu lebih banyak dan mengisi celah informasi yang hilang sehingga mereka bisa merasa lebih baik.
Kata-kata pemicu adalah kata-kata yang secara psikologis dapat membangkitkan rasa ingin tahu pembaca. Judul yang menggunakan kata-kata pemicu biasanya berupa judul yang diawali kata tanya, atau judul dengan pertanyaan.
Memberi judul berupa pertanyaan adalah pemicu rasa ingin tahu yang kuat. Pembaca seolah merasa terwakili rasa ingin tahu mereka melalui pertanyaan yang kita sampaikan pada tajuk berita.