Dalam upaya membuat siswa lebih terlibat, penting bagi guru untuk mengajukan pertanyaan sebanyak mungkin kepada siswanya. Alih-alih hanya membaca atau menjelaskan materi pelajaran kepada siswa, pertanyaan memungkinkan pelajaran menjadi lebih interaktif dan karenanya membuat siswa terlibat.
Guru dapat mengajukan pertanyaan 5W 1H terkait dengan pelajaran - Apa, Siapa, Mengapa, Di mana, Kapan dan Bagaimana.
Cara lain yang dapat membuat siswa lebih aktif dan terlibat di kelas online adalah dengan membuat sistem reward atau memberi penghargaan. Hadiah seperti umpan balik positif, poin virtual, atau lencana bisa sangat membantu dalam memperkuat pembelajaran dan memotivasi siswa untuk terlibat lebih baik di kelas.
5. Membangun Ikatan Emosional dengan Siswa
Karena tidak dapat bertemu dan melakukan kontak fisik secara langsung, sulit bagi guru dan siswa untuk dapat saling membangun ikatan emosional satu dengan lainnya.Â
Bagi siswa, ini lebih banyak disebabkan mereka merasa tidak terlihat oleh gurunya dan percaya bahwa mereka tidak memiliki peran atau masukan yang berharga saat pembelajaran online.
Namun, bukan berarti ikatan emosional antara guru dan siswa tidak dapat dibangun selama pembelajaran online. Guru hendaknya  dapat mengenal setiap siswanya dengan cara menelpon atau melakukan video call di luar jam belajar untuk membantu siswa tetap termotivasi dan merasa diperhatikan.
Penutup
Bagi banyak siswa dan juga bagi guru, adaptasi dari ruang kelas tradisional ke ruang pertemuan virtual untuk belajar tidaklah mudah. Proses belajar mengajar secara online memang tidak membutuhkan banyak waktu sebagaimana kelas tradisional. Justru karena tidak butuh banyak waktu, komitmen dan dedikasi yang kuat sangat diperlukan.
Kelas online membutuhkan lebih banyak pekerjaan, lebih banyak perhatian, dan lebih banyak komitmen daripada kelas tatap muka. Bagi guru, mereka harus mempersiapkan materi dan memikirkan apakah materi itu bisa sepenuhnya dipahami siswa tanpa harus mereka dampingi secara langsung.