Di tengah arus berita epidemi virus corona, muncul kabar mengejutkan jika virus yang sudah menelan korban 41 orang meninggal dunia ini berasal dari kebocoran laboratorium biologis di Wuhan, China.
Kabar itu didasarkan pada dokumen yang melaporkan bahwa pada 2017 pemerintah China berencana membangun 5-7 laboratorium biologis (biolab) di seluruh China, dan yang pertama kali diresmikan berada di Wuhan.Â
Dalam laporan berjudul Inside the Chinese lab poised to study world's most dangerous pathogens, penulis David Cyranovski mengatakan beberapa ilmuwan di luar China khawatir tentang pelarian patogen, dan penambahan dimensi biologis pada ketegangan geopolitik antara China dan negara-negara lain.
Laboratorium Biologis Canggih Pertama di China
Laboratorium biologis yang dimaksud adalah The Wuhan National Bio-Safety Laboratory (Laboratorium Keamanan Hayati Nasional Wuhan), bertempat di Institut Virologi Wuhan.Â
Laboratorium ini didirikan dengan harapan dapat membantu Cina berkontribusi dalam penelitian virus-virus paling berbahaya di dunia, termasuk diantaranya virus Ebola dan SARS.
Biolab Wuhan mulai dibangun pada 2015 dan diresmikan serta digunakan pertama kalinya pada 2017. Pemerintah Cina mengklaim biolab di Wuhan sudah memenuhi standar dan kriteria keamanan tertinggi, BSL-4.
Kriterianya termasuk menyaring udara dan mengolah air dan limbah sebelum para peneliti meninggalkan laboratorium, dan memastikan bahwa peneliti berganti pakaian dan mandi sebelum dan sesudah menggunakan fasilitas laboratorium. Laboratorium dengan tingkat keamanan BSL-4 juga harus dilengkapi dengan jas hazmat (hazardous material) kedap udara atau ruang kerja 'kabinet' khusus yang  dapat membatasi virus dan bakteri.
Laboratorium semacam itu seringkali kontroversial. Laboratorium BSL-4 pertama di Jepang dibangun pada tahun 1981, tetapi dioperasikan dengan patogen risiko rendah hingga 2015, ketika masalah keamanan akhirnya diatasi.
Menurut laporan yang diterbitkan di jurnal Nature ini, biolab Wuhan menelan biaya 300 juta yuan (US $ 44 juta). Untuk menghilangkan masalah keamanan, laboratorium itu dibangun jauh di atas dataran yang berpotensi banjir dan dengan kemampuan menahan gempa berkekuatan 7 SR, meskipun daerah itu tidak memiliki sejarah gempa bumi yang kuat.
Biolab Wuhan dikembangkan untuk fokus pada pengendalian penyakit yang muncul, menyimpan virus yang dimurnikan dan direncanakan dapat bertindak sebagai 'laboratorium rujukan' dari WHO yang terkait dengan laboratorium serupa di seluruh dunia.