Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dear Kompasiana, Apakah Menerjemahkan 3 Sumber Berita Dianggap Menjiplak?

22 Januari 2020   00:24 Diperbarui: 22 Januari 2020   01:20 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Apakah menerjemahkan informasi /konten dari situs luar negeri dianggap sebagai menjiplak dan copy paste?

Terus terang, saya kecewa artikel berjudul 5 Fakta Tentang Virus Corona Baru yang Mewabah di Cina dihapus moderator Kompasiana karena terindikasi plagiarisme. Menurut saya pribadi, artikel yang saya tulis itu tidak ada unsur kesengajaan untuk menjiplak, apalagi copy-paste konten milik pihak lain.

Yang menyesakkan, susah payah saya menerjemahkan artikel dari 3 sumber yang berbeda. Tapi semuanya hilang dihapus dengan alasan plagiarisme yang parameternya masih abstrak.

Sebagaimana biasa saya menerjemahkan jurnal ilmiah, begitu pula ketika menulis artikel kesehatan. Keseluruhan artikel virus corona yang saya tulis itu berdasarkan informasi dari 3 sumber berita: CNN, France24 dan CDC dan sumber beritanya juga sudah saya tautkan (hyperlink).

Apa yang bisa dilakukan dengan konten dari situs luar negeri kecuali menerjemahkan isi kontennya? Itulah yang saya lakukan. Apakah hal ini termasuk plagiasi?

Saya akui, informasi inti dari artikel itu mirip dengan artikel dari CNN. Tapi, beberapa bagian saya tambahkan informasi lain dari situs CDC dan bagian lain saya kurangi. Sementara bagian pembuka saya ambil dari situs france24.

Bagi saya, artikel berisi informasi penting tentang kesehatan tidak boleh dicampuri dengan opini pribadi. Karena itu, saya menganggap wajar jika saya menerjemahkan sumber berita. Apalagi saya tidak langsung meng-copy-paste terjemahannya. Beberapa paragraf saya sesuaikan susunan kalimatnya.

Saat menulis artikel kesehatan, saya tidak menambahkan pemikiran atau opini pribadi, kecuali saya mengalaminya langsung. Ini karena saya menganggap artikel kesehatan, sebagaimana jurnal ilmiah harus ada evidence/bukti ilmiahnya pula, tidak boleh dicampur adukkan dengan opini kecuali dialami sendiri.

Update:

Saya sudah dihubungi mas Firman selaku moderator Kompasiana. Setelah dirundingkan dengan tim moderator, artikel yang sudah dihapus dinilai tidak melanggar ketentuan dan sudah dikembalikan & ditayangkan.

Meski begitu, saya tidak akan menghapus tulisan komplain ini dengan maksud agar tulisan ini bisa menjadi pengingat bagi saya pribadi untuk mematuhi ketentuan Kompasiana, dan lebih jauh lagi sebagai pembelajaran. 

Terima kasih untuk rekan2 yang sudah memberi tanggapan dan terima kasih pula untuk moderator Kompasiana yang sudah bekerja keras dan mengembalikan artikel saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun