Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Selain Hobi, Memelihara Hewan Juga Membuat Kita Lebih Produktif

5 Januari 2020   23:13 Diperbarui: 29 Februari 2020   19:59 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gidget saat mengganggu istri menggunting kain (dokpri)

Si Bundel dan Gidget, dua kucing peliharaan kami sering membuat istriku jengkel. Bagaimana tidak, saat istriku sedang menggelar kain sebelum digunting, dengan seenaknya Bundel atau Gidget duduk di atasnya tanpa rasa bersalah.

Malah, kalau Bundel melihat kain itu melambai-lambai sebelum turun ke lantai, ujungnya ditarik-tarik hingga tak jarang membuat kain itu sobek sedikit. 

Kadang-kadang kain jahitan dipakai buat seluncuran. Dari jauh, Bundel ancang-ancang berlari sebelum kemudian meluncur dengan mulusnya di atas kain yang dihamparkan di lantai.

Anehnya, justru saat kedua kucing itu merecoki pekerjaannya, istriku terlihat lebih produktif. Dalam arti, istriku lebih fokus untuk mengerjakan jahitan. 

Pola ini sudah kuamati beberapa kali. Dibandingkan saat Bundel sedang tidak mood untuk menggoda, pekerjaan istriku lebih cepat selesai.

Pola yang kuamati pada istriku juga terjadi pada diriku sendiri. Setiap pagi, rutinitasku adalah browsing lalu menulis di meja teras depan rumah. Ketika Bundel datang, lalu dengan manja duduk di pangkuan, aku merasa bisa lebih fokus untuk menulis.

Mengenal Terapi Hewan Peliharaan

Apa yang kami alami sebenarnya bukan fenomena baru. Dalam ilmu psikologi, rahasia seseorang bisa lebih fokus dan produktif ketika didampingi hewan peliharaan terletak pada apa yang disebut terapi hewan peliharaan. Atau dalam istilah yang lebih formal, terapi bantuan hewan.

Terapi ini dipopulerkan satu abad yang lalu oleh Florence Nightingale, seorang perawat yang memperhatikan bahwa pasien dengan penyakit kronis merasa lebih baik ketika mereka memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan hewan. 

Saat ini, program terapi hewan peliharaan ditawarkan tidak hanya di universitas untuk siswa yang stres, tetapi rumah sakit, panti jompo bahkan di sekolah-sekolah dasar dan menengah di luar negeri.

Bahkan, dalam sebuah penelitian terbaru, para ilmuwan dari University of British Columbia (UBC) menemukan bahwa anak-anak membaca lebih banyak dan lebih baik di hadapan seekor anjing, misalnya.

"Temuan ini menunjukkan bahwa anak-anak secara signifikan menghabiskan lebih banyak waktu membaca dan menunjukkan lebih banyak kegigihan ketika seekor anjing - terlepas dari ras atau usia - berada di ruangan sebagai lawan ketika mereka membaca tanpa mereka. Selain itu, anak-anak melaporkan merasa lebih tertarik dan lebih kompeten," jelas Camille Rousseau, mahasiswa doktoral di Sekolah Pendidikan (UBC).

Rousseau melakukan penelitian tersebut bersama Christine Tardif-Williams, seorang profesor di departemen studi anak-anak dan remaja Universitas Brock.

"Penelitian kami berfokus pada apakah seorang anak akan termotivasi untuk terus membaca lebih lama dan bertahan melalui bagian-bagian yang cukup menantang ketika mereka ditemani oleh seekor anjing," jelas Rousseau.

Efek Pelepasan Endorfin Saat Ditemani Hewan Peliharaan

Efek dari terapi hewan peliharaan dapat diukur, seperti yang terlihat oleh peningkatan pelepasan endorfin pada orang yang berinteraksi dengan hewan. Endorfin adalah bahan kimia otak yang dilepaskan dan membuat kita merasa senang dan nyaman.

Sama seperti setelah berolahraga atau setelah makan sepotong cokelat enak. Endorfin berikatan dan mengaktifkan reseptor opioid dalam sistem saraf, bertindak seperti obat penghilang rasa sakit dan menghasilkan euforia.

Terapi ini digunakan sebagai pengganti pemakaian bahan obat-obatan seperti Vicodin atau Morphine. Kedua obat ini adalah jenis obat yang juga mengikat dan mengaktifkan reseptor opioid. Namun, pemakaian obat-obatan memiliki potensi tinggi untuk kecanduan dan efek samping.

Terapi hewan peliharaan memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada dosis obat-obatan itu. Anjing, kucing, dan hewan peliharaan lain yang sedang menemani aktivitas kita membuat sistem saraf melepaskan endorfinnya sendiri, sehingga tubuh mengalami efek yang kurang diinginkan daripada mengonsumsi obat-obatan.

Efek Kelucuan dari Hewan Peliharaan

Selain membuat kita melepaskan endorfin, efek lain yang didapatkan dari aktivitas yang ditemani hewan peliharaan terjadi karena kelucuannya (cuteness). 

Cuteness adalah istilah subyektif yang pertama kali diperkenalkan oleh Konrad Lorenz, yang menggambarkan jenis daya tarik yang umumnya terkait penampilan.

Lorenz mengusulkan konsep skema bayi (Kindchenschema), satu set fitur wajah dan tubuh, yang membuat makhluk tampak "imut" dan mengaktifkan ("melepaskan") pada orang lain motivasi untuk merawatnya. 

Beberapa penelitian telah menemukan aktivasi otak di korteks frontal orbital ketika seseorang terkena kelucuan, yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Dengan kedua efek dan manfaat bagi kesehatan mental tersebut, tak heran jika banyak orang dengan suka hati mengeluarkan banyak uang untuk memelihara hewan lucu seperti anjing, kucing hingga hamster. 

Banyak pemilik hewan peliharaan yang rela menafkahi hobi mereka memelihara hewan-hewan lucu, imut dan menggemaskan ini.

Cara Melakukan Terapi Hewan Peliharaan

Nah, jika kamu ingin lebih fokus dan produktif, coba saja memelihara anjing atau kucing. Tapi, jangan sekadar memelihara, melainkan kamu juga harus aktif berinteraksi dengan hewan tersebut.

Cobalah membaca, menulis, atau melakukan tugas apa pun yang perlu kamu lakukan di depan hewan peliharaan. Cobalah untuk memindahkan energi dan perhatian yang diberikan hewan peliharaan Anda pada tugas yang ingin kita selesaikan. 

Nikmati ketenangan dan berikan ruang pada perasaan positif yang diberikan hewan peliharaan kepada kita.

Untuk anak-anak, cobalah untuk membantu mereka mengerjakan pekerjaan rumah di hadapan hewan peliharaan. Beri tahu mereka bahwa hewan peliharaan itu mendengarkan atau menonton pekerjaan mereka. 

Biarkan mereka merasa ditemani.  Kemudian tanyakan kepada anak-anak bagaimana perasaan mereka ketika ditemani hewan peliharaan dan bantu mereka mengenali perasaan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun