Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menelusuri Jejak Penyebaran Varietas Kopi di Indonesia

6 Desember 2019   09:10 Diperbarui: 13 Desember 2019   13:15 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jejak penyebaran kopi (sumber gambar diolah dari Canva.com)

Masuknya Varietas Kopi Liberika
Untuk mengantisipasi kepunahan kopi Arabika di perkebunan pulau Jawa, pemerintah Belanda memutuskan untuk mengimpor benih kopi Liberika (Coffea liberica). Kopi jenis ini awalnya dipandang lebih tahan terhadap serangan hama penyakit karat daun. 

Benih kopi yang didatangkan langsung dari Liberia ini sebagian besar ditanam di perkebunan dataran rendah, atau di lahan bekas tanaman kopi Arabika terserang hama.

Hingga tahun 1888, kopi Liberika sudah tersebar di perkebunan kopi di 6 Karesidenan pulau Jawa yakni Pasuruan, Probolinggo, Madiun, Besuki, Priangan, Tegal, dan sedikit di perkebunan kopi Lampung, Sumatera. 

Sayangnya, kopi Liberika ternyata juga tidak begitu kebal terhadap serangan hama penyakit tanaman kopi. Beberapa pohon kopi Liberika yang ditanam di bekas perkebunan kopi Arabika menunjukkan penurunan produksi. 

Hal ini diduga karena struktur tanah yang ditempati pohon kopi Liberika masih mengandung jamur yang kemudian beradaptasi dengan cepat dan menyerang tanaman kopi spesies baru ini.

Dalam beberapa tahun berikutnya, tanaman kopi Liberika akhirnya ikut terkena wabah penyakit sehingga di sebagian besar wilayah Jawa, di mana budaya kopi tersebut digerakkan, tidak ada perkebunan yang menguntungkan yang dapat dibuat dari kopi Liberika. 

Masuknya Varietas Kopi Robusta yang Lebih Tahan Lama
Pada tahun 1900 jenis kopi robusta (Coffea canephora) mulai diperkenalkan di Indonesia. Beberapa perkebunan kopi di Jawa mulai mengimpor spesies kopi baru, termasuk kopi Robusta di tahun 1901. Benih kopi Robusta diperoleh dari perusahaan pembibitan L'Horticole Coliniale di Brussels, Belgia.

Kopi Robusta dibudidayakan pertama kali di Belgia pada tahun 1898. Kopi ini disebut Robusta oleh pihak Belgia karena terbukti lebih kuat terhadap penyakit dan memiliki persyaratan ekologis minimal dalam hal kelembaban, suhu, dan ketinggian perkebunan. 

Meskipun berbeda dalam rasa, kopi Robusta segera menjadi alternatif yang berguna dari kopi Arabika yang rentan penyakit karena asal genetika mereka yang sempit. Setelah sukses dibudidayakan di Belgia, permintaan untuk benih kopi Robusta segera berdatangan, salah satunya dari pemerintah Belanda untuk perkebunan kopi di Indonesia.

Secara perlahan, jenis kopi Robusta akhirnya mulai banyak ditanam di perkebunan-perkebunan kopi di Jawa. Hingga tahun 1919, tanah yang ditanami untuk semua jenis kopi di Jawa dan pulau-pulau lain di Hindia Belanda seluas 142.272 are, di mana 112.138 are berada di Jawa.

Dari total luas area ini, 110.903 are ditanami kopi Robusta, 15.314 are ditanami kopi Arabika, 4,940 are ditanami kopi Liberika, dan 11,115 are ditanami varietas kopi lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun