Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jadilah Pasien yang Cerdas, Jangan Sembarangan Minum Antibiotik

14 November 2019   11:09 Diperbarui: 15 November 2019   01:59 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi antibiotik (sumber gambar diolah dari canva.com)

Namun, lebih dari satu abad sejak antibiotik pertama ditemukan, ada masalah baru dengan senjata pilihan ini. Para ilmuwan telah menemukan adanya "bakteri super" yang kebal antibiotik. Bakteri yang mampu memblokir antibiotik yang pernah mendegradasinya. Para ilmuwan juga mempelajari dan berhasil mengungkapkan bahwa konsumsi antibiotik dapat memiliki efek samping yang menghancurkan. 

Antibiotik dapat memusnahkan mikrobioma bermanfaat yang berdiam di usus, kulit, dan area tubuh lainnya. Antibiotik bukan lagi obat mujarab seperti yang yang dulu kita anggap.

Bagaimana Bakteri Bisa Kebal Terhadap Antibiotik?

Setiap antibiotik membunuh bakteri melalui metode yang sangat spesifik, dengan menargetkan satu jalur spesifik dalam tubuh bakteri. Proses ini bekerja di hampir semua kasus, dan membunuh setidaknya 99,9% dari semua bakteri.

Tetapi, masih ada 0,1% atau kurang dari bakteri yang diserang tersebut, melalui kebetulan murni mengalami mutasi yang mencegah antibiotik ini bekerja.

Mungkin dinding sel mereka sedikit lebih tebal, sehingga antibiotik tidak bisa menembusnya. Mungkin mereka membuat membran dari molekul yang sedikit berbeda, yang tidak terganggu oleh antibiotik.

Mungkin juga mereka mengenali antibiotik sebagai zat berbahaya dan tidak membawanya ke bagian dalam sel. Yang jelas, sisa dari populasi bakteri ini berhasil bertahan hidup dan melalui beberapa proses mutasi, kini dapat berkembang biak dengan sangat cepat.

"Superbug" adalah istilah untuk bakteri yang resisten terhadap satu atau lebih antibiotik. Yang memperburuk situasi, bakteri suka bertukar DNA satu sama lain. Mereka terus-menerus menjatuhkan potongan-potongan DNA di lingkungan mereka.

"Hei, ada DNA yang jatuh nih. Kok gak ada yang menggunakannya ya? Ya sudah, aku masukkan saja ke dalam sel dan kugunakan sendiri," kata sebuah bakteri.

Seperti itulah ilustrasi sederhananya. Satu bakteri menjatuhkan DNA resisten, ditemukan bakteri lain dan kemudian mereka berkembang biak dengan cepat. Bisa kita bayangkan sendiri betapa resistensi antibiotik melonjak dari satu spesies bakteri ke spesies lain dengan skala pertumbuhan yang sangat cepat.

Antibiotik Juga Membunuh Bakteri Baik yang Dibutuhkan Tubuh Manusia

Namun, "superbug" bukan satu-satunya efek negatif potensial dari konsumsi antibiotik, terutama dalam jumlah besar. Salah satu efek dari konsumsi antibiotik yang baru saja dipertimbangkan adalah pengaruhnya terhadap populasi bakteri asli kita sendiri.

Di dalam tubuh kita, terdapat sejumlah besar bakteri yang hidup di saluran usus. Pada individu yang sehat, bakteri ini ada yang selaras dengan tuan rumahnya, yakni tubuh manusia yang mereka huni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun