Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Maaf, Blogger Bukan Buzzer

28 September 2019   22:56 Diperbarui: 11 Oktober 2019   22:50 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi multitasking (sumber: unsplash.com/tirzavandijk)

Itu berarti, menginterupsi satu tugas untuk mengerjakan hal yang lain dapat membuat kedua pekerjaan tersebut membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan. Kalaupun bisa dilakukan, hasilnya juga tidak akan maksimal atau bahkan lebih buruk dari yang diharapkan,

Pada dasarnya, multitasking ada tiga macam: 

  1. Mencoba melakukan lebih dari satu tugas pada satu waktu.
  2. Pergantian tugas yang cepat berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya secara berurutan 
  3. Tugas yang terputus atau beralih dari satu tugas ke tugas lain, sebelum tugas pertama selesai.

Kembali pada situasi yang sering saya jumpai di atas, menginterupsi perhatian otak yang tengah menyimak materi untuk disuruh memposting secara langsung membuat kedua pekerjaan tersebut tidak berkualitas.

Postingan kita di media sosial hanya apa adanya. Sekedar cuap-cuap melaporkan menit demi menit acara yang tengah berlangsung.

Begitu pula dengan artikel yang dibuat setelah selesai acara, jadi hambar. Tulisannya tidak mendalam, tidak ada nilai tambah, dan malah kadang hanya mengulang apa yang sudah kita posting di media sosial.

Apakah ini yang diinginkan penyelenggara? Cuma tampak ramai kulitnya saja, tapi isi dan inti dari acara itu malah tidak tertangkap oleh audiens.

Bedakan tugas blogger dan buzzer

Blogger itu bukan buzzer. Meskipun harus saya akui, ada banyak teman saya yang blogger sekaligus buzzer.

Kalau ingin acara yang diselenggarakan bisa produktif, menarik perhatian pengguna media sosial, sekaligus artikel yang mengulas acara itu bisa berkualitas, seyogyanya penyelenggara harus memisahkan tugas blogger dan buzzer.

Jangan bebani blogger dengan tugas buzzer, vice versa. Biarkan blogger menyimak acara dengan baik, memperhatikan detil-detil materi yang mungkin penting dan bermanfaat untuk diinformasikan pada pembacanya.

Sementara itu, berikan tugas live post pada para buzzer dan jangan bebani mereka untuk menulis artikel. Biarkan buzzer berkreasi membuat caption yang menarik selama acara berlangsung.

Singkatnya, jika ingin blogger yang diundang itu produktif, berikan satu macam tugas untuk mereka kerjakan. Yakni menulis artikel yang mengulas acara tersebut. Begitu pula supaya buzzer yang diundang bisa produktif, berikan satu macam tugas saja, yakni live post acara di media sosial mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun