Tak ada ucapan belasungkawa, tak ada seruan skala nasional. Menkopolhukam Wiranto bahkan hanya menduga rusuh Wamena karena ada Sidang Tahunan PBB. Sementara Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menuding ada pihak yang ingin memancing pemerintah untuk melanggar HAM.
Sekalipun menelan banyak korban jiwa, dari sisi media mungkin peristiwa itu dianggap "kurang seksi". Â Semua tokoh bangsa dan media saat ini masih "terbius" dengan unjuk rasa yang digelar adik-adik mahasiswa. Mungkin pula benar anggapan sebagian orang, bahwa segala sesuatu yang terjadi di Papua hanyalah "rengekan anak tiri".
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!