Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tips Memenangkan Permainan Batu Gunting Kertas

15 September 2019   10:18 Diperbarui: 18 September 2019   20:04 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Permainan batu gunting kertas,rock paper scissors | Sumber ilustrasi: unsplash.com/@marcus_wallis (Marcus Wallis)

"Batu-kertas-guunting...."
"Aku menang," kata seorang anak kecil dengan tangan mengepal.
"Aku yang menang. Aku kan kertas, kamu batu," kata anak kecil lain yang jadi lawan mainnya.

Siapa di antara kita yang belum pernah main adu suit tangan? Demikian populernya permainan ini hingga boleh dibilang semua anak kecil sampai dewasa hingga saat ini pernah memainkannya.

Dibilang permainan, sebenarnya tidak juga. Adu suit tangan sering digunakan untuk pemilihan acak, seperti halnya pelemparan koin, dadu, dan lain-lain. Beberapa permainan dan olahraga menggunakannya untuk menentukan peserta mana yang bermain terlebih dahulu.

batu gunting kertas,cara menang batu gunting kertas,rock paper scissors,suit tanganBatu Gunting Kertas (sumber gambar: thinkstock)
batu gunting kertas,cara menang batu gunting kertas,rock paper scissors,suit tanganBatu Gunting Kertas (sumber gambar: thinkstock)
Asal usul permainan Batu Gunting Kertas
Permainan ini pertama kali disebutkan di buku "Wuzazu" karya penulis Dinasti Ming Cina Xie Zhaozhi. Dalam buku tersebut, asal usul adu suit tangan ini konon bermula sejak jaman dinasti Han China (206 SM hingga 220 M).

Penulis China lainnya, Li Rihua dalam buku 'Note of Liuyanzhai' juga menyebutkan permainan ini, yang dinamakan shoushiling, huozhitou, atau huoquan yang artinya "perintah tangan". Versi asli permainan ini menggambarkan gestur tangan mewakili binatang-binatang tertentu yang saling mengalahkan.

Dari China, permainan ini kemudian diekspor ke Jepang dan dikenal sebagai sansukumi-ken. Secara harfiah, "ken" artinya permainan tinju/kepalan tangan, "san" berarti tiga arah dan "sukumi" artinya menemui jalan buntu. Lengkapnya sansukumi-ken berarti "permainan tangan tiga arah yang menemui jalan buntu" atau kerap disingkat "jalan buntu tiga arah."

Di Jepang, permainan ini lebih populer dibandingkan di negeri asalnya. Ada banyak versi penggambaran gestur tangan. Pada periode Edo dan Meiji, permainan ini menjadi lebih modern dengan mengambil bentuk penggambaran yang mewakili tiga elemen: batu-gunting-kertas.

ilustrasi Batu Gunting Kertas (dokpri)
ilustrasi Batu Gunting Kertas (dokpri)
Penyebaran permainan Batu Gunting Kertas
Pada tahun 1924, surat kabar The Times yang terbit di Inggris memuat cerita seseorang menyaksikan permainan batu-gunting-kertas di Jepang dan menyebutnya sebagai "zhot".

Seorang pembaca kemudian menulis surat pada The Times dan meluruskannya, bahwa yang dimaksud "zhot" itu adalah Jan-ken-pon, permainan yang sering dilihatnya dimainkan di seluruh Jepang. Sejak saat itu, Jan-ken-pon dengan cepat menjadi populer di kalangan publik Inggris.

Dari Inggris, Jan-ken-pon kemudian menyebar ke Paris pada 1927 melalui pemberitaan La Vieu a patronage, sebuah majalah anak-anak. Nama Prancisnya, "Chi-fou-mi", didasarkan pada kata-kata Jepang Kuno untuk "satu, dua, tiga".

Surat kabar New York Times di Amerika Serikat kemudian memberitakannya pada 1932 dan menjelaskan aturan permainan ini. Namun permainan ini baru populer setelah diulas secara mendalam di Compton's Pictured Encyclopedia edisi 1933.

Dalam artikelnya, permainan yang diberi nama khas Amerika, "John Kem Po", ini digambarkan sebagai cara umum untuk menyelesaikan perselisihan antara anak-anak di Jepang. Artikel tersebut juga menekankan bahwa "Ini adalah cara yang baik untuk memutuskan argumen bahwa anak laki-laki dan perempuan Amerika mungkin ingin mempraktikkannya juga".

Seiring waktu dan penyebarannya ke berbagai belahan dunia, permainan ini mengalami perubahan versi, meskipun bentuk batu-kertas-gunting masih menjadi yang paling populer dan sering dimainkan.

Beberapa variasi lain dari permainan ini di antaranya:

  • Di Jepang: rubah supernatural yang dikenal sebagai kitsune mengalahkan Kepala Desa, Kepala Desa mengalahkan pemburu, pemburu mengalahkan rubah.
  • Di Jepang (lagi): Kepala Desa mengalahkan harimau, harimau mengalahkan ibunya Kepala Desa, ibu Kepala Desa kemudian memukul anaknya tersebut.
  • Di Malaysia: batu mengalahkan burung, burung mengalahkan air dengan meminumnya, dan air mengalahkan batu karena batu tenggelam dalam air.
  • Di Indonesia: gajah (diwakili jempol) mengalahkan manusia (jari telunjuk), manusia mengalahkan semut (jari kelingking), dan semut mengalahkan gajah dengan merangkak naik ke atas dan masuk ke belalainya.

Kompetisi dan Aturan Main Turnamen Batu Gunting Kertas
Meskipun bagi banyak orang permainan ini digunakan sebagai alat pengundian, Batu-Kertas-Gunting, atau dalam bahasa internasionalnya di sebut Rock Paper Scissors (RPS) saat ini telah berubah menjadi semacam kompetisi olahraga dengan turnamen di seluruh dunia.

Para penggemar permainan ini juga membentuk semacam asosiasi yang disebut World Rock Paper Scissors Association (WRPSA). Melalui asosiasi ini, turnamen RPS disiarkan di jaringan olahraga, dan hadiah kemenangan dapat mencapai $ 50.000.

Aturan pertandingannya cukup sederhana, mirip dengan permainan "hom pim pah" yang kita kenal (kemungkinan besar penyebutan ini merupakan bentuk pengucapan versi Indonesia dari nama Jan-ken-pon atau John Kem Po).

  • Empat orang pemain berdiri di setiap sisi meja. Ada juga wasit yang memandu permainan dan memberikan kartu kuning atau merah jika beberapa pemain menunjukkan perilaku tidak baik.
  • Setelah mendapat aba-aba dari wasit, empat pemain ini lalu melemparkan gerakan tangan mereka. Batu mengalahkan gunting, Kertas mengalahkan batu dan Gunting mengalahkan kertas.
  • Tidak boleh ada gerakan lain seperti kadal, ular, gajah, apapun itu yang tidak dikenali wasit. Jika ada tiga gestur yang muncul, permainan diulang sampai hanya ada dua gestur saja yang digerakkan. Pemain yang gestur tangannya inferior dinyatakan kalah.

Contohnya seperti ini:

A dan B menunjukkan batu, C kertas, dan D gunting. Maka permainannya harus diulangi. Jika B menunjukkan batu, sementara A, C dan D menunjukkan kertas, maka B tersisih. Jika A menunjukkan gunting sementara tiga pemain lainnya menunjukkan kertas, maka A dinyatakan sebagai pemenang.

Para pemain diizinkan untuk membingungkan lawan mereka dengan mengumumkan atau memberi petunjuk tentang gestur apa yang akan mereka lemparkan. Pemain juga boleh mengintimidasi lawannya dengan ejekan, namun tidak boleh berlebihan.

Strategi memenangkan permainan Batu Gunting Kertas
Banyak orang yang beranggapan permainan ini hanya mengandalkan keberuntungan. Namun sesungguhnya ada strategi yang memanfaatkan trik psikologi di balik permainan ini. Menurut sebuah penelitian, ada pola yang sama dalam permainan Batu Gunting Kertas. 

Pola ini - di mana kedua pemain memilih batu, kertas atau gunting dengan probabilitas yang sama di setiap putaran - dikenal sebagai Kesetimbangan Nash (Nash Equilibrium). Dinamakan seperti itu merujuk pada pelopor teori permainan, John Forbes Nash Jr, subjek dari film A Beautiful Mind yang diperankan Russel Crow.

John Forbes Nash,Russel Crow,Rock Paper Scissors | John Forbes Nash yang diperankan Russel Crow dalam film A Beautiful Mind (sumber foto: Getty Images melalui bbc.com)
John Forbes Nash,Russel Crow,Rock Paper Scissors | John Forbes Nash yang diperankan Russel Crow dalam film A Beautiful Mind (sumber foto: Getty Images melalui bbc.com)
Berikut beberapa tips untuk memenangkan Batu Gunting Kertas menurut teori Nash :
  1. Pemain Pemula sering memilih untuk membuka dengan batu karena dianggap sebagai gerakan yang kuat. Jika kita bermain melawan seorang pemula, kertas adalah langkah pertama yang baik karena mengalahkan batu. Dalam versi Indonesia, pemula sering mengawali dengan telunjuk karena lebih mudah digerakkan. Jika kita tahu lawan kita jarang adu suit, kita bisa membuka dengan gerakan jempol (gajah).
  2. Pemain yang sudah ahli tahu bahwa gestur batu terlalu jelas untuk dilihat, sehingga mereka kemungkinan akan memilih langkah yang berbeda (kertas atau gunting). Langkah pertama yang baik melawan seorang ahli adalah gunting, karena kemungkinannya kita bisa menang (melawan kertas) atau seri (gunting lawan gunting).
  3. Pemenang cenderung mengulangi apa yang mereka menangkan. Jika lawan bermain batu dan kita memilih gunting, pilih kertas di babak berikutnya.
  4. Yang kalah cenderung memilih gestur berbeda dari apa yang membuat mereka kalah. Jadi, jika lawan kalah saat menunjukkan batu karena kita memainkan kertas, orang tersebut kemungkinan akan memilih kertas di babak berikutnya. Strategi terbaik adalah memilih gunting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun