Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Kesurupan Massal Mahasiswa Baru Universitas Negeri di Kota Malang

7 September 2019   22:04 Diperbarui: 7 September 2019   22:08 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kesurupan massal,kisah horor,cerita kesurupan massal mahasiswa baru universitas brawijaya | ilustrasi kesurupan (sumber foto: unsplash.com/@laughayette)

Apa yang kututurkan kali ini berdasarkan kisah nyata.  Kejadiannya memang sudah lama, sekitar 20 tahun yang lalu waktu aku masih kuliah di sebuah universitas negeri di Kota Malang.

Ketika itu, semua fakultas di sedang menggelar masa Orientasi dan Pengenalan Kampus (Ospek). Aku sendiri tidak ikut masuk kepanitiaan yang mengospek adik tingkat. Waktu itu aku sedang disibukkan dengan aktivitas jurnalistik kemahasiswaan, termasuk meliput kegiatan ospek di fakultas yang dipusatkan di gedung laboratorium jurusan yang bagian belakangnya ada tanah lapang.

Singkat cerita, di sore hari yang naas itu aku melihat beberapa mahasiswa baru sedang dirawat tim KSR PMI (Korps Sukarela PMI). Diantaranya, ada tiga mahasiswa baru yang tampak pingsan. Aku pun berinisiatif mendekat dengan maksud mungkin ada yang bisa kubantu.

Dari dekat itulah aku melihat ada yang aneh pada mahasiswa yang pingsan tersebut. Instingku mengatakan mereka bukan pingsan biasa. Berbekal sedikit pengetahuan, kupijit jempol kaki salah seorang mahasiswi.

Tiba-tiba mahasiswi tersebut berteriak keras. Anehnya, suara yang keluar seperti bukan suaranya sendiri. Suara perempuan yang melengking dan  menggema seolah datang dari dunia lain. Matanya melotot, lalu terpejam lagi. Meski pingsan, raut muka mahasiswi itu terlihat tegang.

Seketika itu, dua mahasiswi lain yang tadinya tampak pingsan ikut berteriak. Pada saat yang bersamaan, terdengar kehebohan di lapangan terbuka belakang gedung, tempat mahasiswa baru lainnya menjalani ospek. Mahasiswa senior yang menjadi panitia menjadi kebingungan dan panik.

Aku lalu mendekati teman saya yang ikut menjadi panita. Kukatakan bahwa mereka yang pingsan itu bukan karena kelelahan atau sebab fisik lainnya.

"Mereka kesurupan Wan," kataku pada Iwan, panitia seksi kesehatan.

"Serius?" tanya Iwan sambil melihat sekeliling ruangan yang dijadikan tempat perawatan.

"Sini lihat sendiri," kataku lalu menggeret Iwan mendekati salah seorang mahasiswi yang pingsan.

Aku lalu jongkok dan kembali kupijit jempol kakinya. Sekali lagi, terdengar lengkingan suara perempuan muda yang menggaung di sekeliling ruangan. Kali ini, badannya menggeliat dan berusaha meronta. Beberapa mahasiswa yang ada di dekatnya langsung memegangi kedua tangannya dan berusaha menidurkannya kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun