Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Mulai 1 September, Beli Tiket KA Lokal Wajib Melalui KAI Access

27 Agustus 2019   11:13 Diperbarui: 1 September 2019   09:17 1739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelian tiket kereta api lokal wajib melalui KAI Access| Ilustrasi: dokumentasi Himam Miladi

Terkejut saya ketika hendak membeli tiket KA Lokal Malang-Surabaya keberangkatan 6 hari mendatang ditolak oleh petugas loket.

"Maaf, untuk tiket tanggal 2 September tidak bisa dibeli di loket stasiun," kata Mbak petugas loket.

"Maksudnya bagaimana, Mbak?" tanya saya kebingungan.

"Mulai 1 September, pembelian tiket KA Lokal harus lewat KAI Access, Mas. Loket stasiun hanya melayani pembelian tiket Go Show sampai maksimal 3 jam sebelum keberangkatan," kata Mbak petugas loket menerangkan dengan sabar.

Dengan pasrah, saya pun keluar dari loket stasiun Kota Malang. Di ruang tunggu, saya melihat sekeliling, mencari-cari apakah ada pengumuman resmi dari KAI tentang kewajiban membeli tiket KA lokal melalui KAI Access. 

Ternyata tidak ada. Tak nampak satu pun poster atau banner sosialisasi perubahan kebijakan pembelian tiket KA Lokal ini.

Saya melihat ini bentuk keteledoran dan ketidakprofesionalan KAI. Bagaimana mungkin mereka lalai memberi tahu penumpang tentang perubahan kebijakan yang sangat penting ini? 

Saya bisa membayangkan ada jutaan calon penumpang KA Lokal lain yang juga merasa terkejut dan hanya bisa pasrah dengan kebijakan yang terhitung sangat mendadak ini.

Pada lebaran lalu, calon penumpang masih bisa membeli tiket KA Lokal hingga H-7 di loket stasiun. Waktu itu belum ada satu pun pemberitahuan dari KAI bahwa ke depan calon penumpang harus membelinya lewat aplikasi KAI Access. 

Memang, sejak April lalu, pembelian tiket KA Lokal sudah bisa dilakukan melalui KAI Access, tapi sifatnya opsional, bukan kewajiban.

Kebijakan yang sangat merugikan masyarakat

Perubahan kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak tidak bisa dilakukan secara mendadak. Sosialisasinya semestinya dilakukan sejak jauh-jauh hari. Apalagi mengingat KAI adalah satu-satunya perusahaan yang memonopoli moda transportasi kereta api di Indonesia.

Perubahan kebijakan ini menurut saya sangat merugikan masyarakat. Hanya untuk membeli tiket kereta api lokal mereka harus mengunduh dan memasang dua aplikasi sekaligus: KAI Access dan LinkAja. 

Ini karena pembayaran tiket yang dipesan di lewat KAI Access hanya bisa dilakukan dengan dompet elektronik LinkAja.

Berbeda dengan tiket KA jarak jauh, untuk tiket KA Lokal calon penumpang tidak diberi pilihan mode pembayaran lain, seperti lewat ATM atau lewat konter pembayaran yang jadi mitra seperti Alfamart atau Indomart. 

Calon penumpang memang masih bisa membeli tiket di loket stasiun, tapi hanya untuk keberangkatan hari H atau Go Show. Itu pun dengan catatan selama tiketnya masih tersedia.

Saya jadi bertanya-tanya, bagaimana dengan nasib calon penumpang yang tidak punya smartphone? Hampir sebagian besar penumpang KA Lokal adalah masyarakat kelas menengah ke bawah.

Masyarakat yang mungkin belum melek internet, belum tersentuh literasi digital, dan mungkin sebagian besar lainnya belum bisa membeli smartphone dan mengisi saldo LinkAja. Mereka inilah yang akan dirugikan dengan kebijakan terbaru KAI ini.

Belum lagi apabila ada gangguan elektronik, entah itu padamnya listrik, gangguan server atau kendala lain yang mengakibatkan masyarakat tidak bisa mengakses aplikasi KAI Access. Apakah server KAI sudah cukup kuat untuk menampung jutaan pemesanan tiket KA Lokal?

Saya menebak, perubahan kebijakan ini terkait dengan peluncuran LinkAja oleh konsorsium empat bank BUMN beberapa waktu lalu. 

Kemungkinan besar menurut analisis saya, untuk meningkatkan penggunaan LinkAja di kalangan masyarakat supaya tidak kalah dengan dompet elektronik lain semacam OVO atau Gopay, pembelian tiket KAI Lokal pun harus "dipaksa" menggunakan dompet elektronik mereka. Sampai segitunya.

Saya berharap, KAI meninjau ulang kebijakan terbaru ini dan memberi kesempatan pada masyarakat pengguna KA Lokal untuk bisa membeli tiket di loket stasiun. Jangan sampai kebijakan KAI ini mengebiri hak rakyat untuk mendapatkan kemudahan pelayanan dari perusahaan milik negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun