Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sherly Annavita, Milenial Influencer Cantik yang Berani Kritik Jokowi

21 Agustus 2019   22:42 Diperbarui: 26 Agustus 2019   10:53 54016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sherly Annavita Rahmi (dokumentasi Sherly Annavita melalui indonesiamengglobal.com)

Sherly Annavita memang kerap bersuara vokal terhadap isu-isu sosial dan politik. Pasca pilpres dua bulan lalu, Sherly pernah membuat konten di YouTube dengan judul 'Saya Cebong, Kamu Kampret?'.

Konten ini jika dilihat sekilas mengindikasikan Sherly sebagai Cebong, istilah untuk netizen pendukung Jokowi. Namun itu ternyata hanya judul pemanis konten saja, bukan bentuk dukungan Sherly kepada Jokowi.

Dalam konten videonya itu Sherly mengatakan, istilah cebong dan kampret telah membuat banyak hati terluka, keluarga retak, persahabatan renggang dan hubungan lainnya terputus.

"Kita terjebak untuk saling ejek dan menjatuhkan. Yang biasanya akan berakhir dengan dendam dan rasa ingin puas tak berkesudahan," katanya.

Menurut Sherly, masyarakat yang terpolarisasi dalam cebong dan kampret, sedang tertipu. Hakikat pemilu, kata dia, sebenarnya adalah menghasilkan sebaik-baiknya pemerintahan dan pro terhadap rakyat. Ia meminta pertarungan cebong dan kampret disudahi karena keduanya bukan musuh.

"Musuh kita yang sebenarnya adalah ekonomi yang memburuk, pengangguran yang semakin banyak, harga-harga yang semakin mahal, keuangan negara yang sangat tergantung dengan hutang dan hukum yang terkesan tebang pilih," jelasnya.

Penulis muda yang produktif

Selain pembuat konten di YouTube, Sherly juga penulis yang produktif. Pada 2015, Sherly meraih juara pertama kompetisi menulis yang diadakan DPR RI. Kebiasaan menulis ini Sherly kembangkan sejak ia masih duduk di bangku sekolah. Saat kuliah, tulisan Sherly juga sering dipublikasikan di media online kampus setempat.

Seperti tulisan berjudul Notes from Melbie: Minoritas di tengah kemayoritasan.

Sherly Annavita bersama teman-temannya dalam program CERES (dokumentasi Sherly melalui indonesiamengglobal.com)
Sherly Annavita bersama teman-temannya dalam program CERES (dokumentasi Sherly melalui indonesiamengglobal.com)

Dalam esainya tersebut, Sherly menceritakan pengalaman hidupnya menjadi minoritas saat menempuh pendidikan di Melbourne. Tak lupa, Sherly juga mengajak segenap diaspora untuk meluaskan sudut pandang dalam memahami keberagaman dan perbedaan.

Bukankah justru dengan berbeda kita cenderung lebih banyak belajar? Belajar sesuatu yang baru, memahami sudut pandang baru, dan merasakan pengalaman baru. Karena pada dasarnya, nurani akan kembali pada hakikat. Hakikat yang sesuai dengan keharusan dan kesemestiannya. Kalo begini pola pikirnya, baru benar menggunakan ayat, "berjalanlah di muka bumi Allah, agar semakin banyak yang kau lihat. Semakin besar ketundukanmu pada Sang Pencipta dan semakin banyak kita bersyukur". Lihat, dengar, pahami.

Antara Sherly Annavita dan Audrey Yu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun