Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Layakkah Enzo Allie Dipecat dari Taruna Akademi Militer TNI?

7 Agustus 2019   21:02 Diperbarui: 8 Agustus 2019   04:15 26464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Enzo Zenz Allie saat mengikuti seleksi masuk taruna TNI.(Dok. SMA Al Bayan melalui Kompas.com)

Enzo Zenz Allie, pemuda blasteran Prancis dan Sumatera ini mendadak viral. Berawal dari postingan akun Salman Farisi di Facebook, Enzo Allie disebut sebagai Taruna Akademi Militer yang bersimpati dengan ideologi khilafah dan organisasi yang sudah dinyatakan terlarang, Hizbut Tahrir Indonesia.

Dugaan ini muncul setelah akun Salman Faris mencari tahu sosok Enzo lewat akun media sosial taruna Akmil itu.

"Penasaran dengan sosok Enzo Ellie. Remaja blasteran Indonesia-Prancis yang viral karena lolos jadi anggota TNI. Iseng nyari akun FB-nya, wah ngeri-ngeri sedap juga rupanya. Anak ini bersama ibunya yang bernama Hadiati Basjuni Ellie terindikasi kuat sebagai simpatisan HTI. Pendukung khilafah dan anti pemerintah. Kalau ayahnya sendiri yang berkebangsaan Perancis, menurut informasi telah wafat. Bukan apa-apa, sekedar kewaspadaan saja. Jangan sampai TNI memelihara anak ular," demikian tulisan unggahan Salman.

Saat ini, akun media sosial Enzo Allie dan ibunya tidak dapat diakses. Namun, berdasarkan foto-foto yang diunggah Salman Faris, saya berpendapat tuduhan tersebut tidak punya dasar bukti yang kuat.

Hanya karena ada beberapa foto Enzo Faris tengah meembawa bendera tauhid lantas tuduhan sebagai simpatisan HTI langsung menguat. Ingat, sulit membedakan mana bendera tauhid dan bendera HTI.

Sementara di akun media sosial ibunya, terlihat beberapa postingan berisi dukungan terhadap gerakan 212, dan beberapa postingan berupa "kritik pedas" kepada pemerintah. Saya tulis kritik pedas dengan tanda kutip karena persepsi "antipemerintah" seperti yang dituduhkan akun Salman Faris bisa berbeda-beda.

Foto Enzo Allie saat mengikuti patukhir Akmil di akun Facebook Hadiati Basyuni Allie (sumber foto: akun Facebook Salman Faris)
Foto Enzo Allie saat mengikuti patukhir Akmil di akun Facebook Hadiati Basyuni Allie (sumber foto: akun Facebook Salman Faris)

Menanggapi informasi viral ini, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta Enzo Allie diberhentikan jika memang terbukti sebagai simpatisan HTI.

"Kalau benar saya suruh berhentiin," kata Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/8).

Ryamizard mengatakan saat ini jajaran TNI sedang melakukan pengecekan latar belakang Enzo yang memiliki darah Prancis tersebut. Mantan KSAD itu tak akan menoleransi jika Enzo benar-benar merupakan simpatisan HTI.

Pensiunan jenderal bintang empat itu menyatakan bahwa prajurit TNI yang terindikasi mendukung khilafah pun juga akan langsung dipecat.

"Pecat saja. Orang mendukung Pancasila kok. Itu namanya pengkhianat," tuturnya.

Enzo Zenz Allie adalah putra dari pasangan Jean Paul Francois Allie asal Paris, Prancis dan Siti Hajah Tilaria asal Sumatera Utara.

Enzo tinggal di Prancis sejak lahir. Kemudian, dia pindah ke Indonesia di usia 13 tahun usai sang ayah meninggal dunia.

Sekalipun berdarah Prancis, Enzo adalah WNI yang sah. Karena itu, dia pun berhak untuk menjadi prajurit TNI dengan mengikuti seleksi calon Taruna Akademi Militer.

Sosok Enzo Allie menjadi viral usai video berisi dirinya mengikuti pantukhir yang dilakukan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Pantukhir ini adalah ujian terakhir sebelum seseorang masuk Akademi Militer.

Dalam video itu seorang pemuda bertampang bule tampak mahir berbahasa Prancis. Hadi Tjahjanto saat itu sempat bertanya dalam bahasa Prancis kepada pemuda blasteran Prancis-Indonesia itu.

Usai video pantukhirnya viral itulah kemudian banyak yang penasaran dengan latar belakang Enzo, hingga kemudian akun Salman Faris mengunggah hasil pemantauannya di media sosial Enzo dan ibunya.

foto profil akun Facebook Enzo Allie (sumber: postingan akun Facebook Salman Faris)
foto profil akun Facebook Enzo Allie (sumber: postingan akun Facebook Salman Faris)

Lantas, layakkah Enzo Allie dipecat dari Taruna Akademi Militer?

Menanggapi viralnya informasi dugaan Enzo sebagai simpatisan HTI dan ideologi khilafah, TNI sendiri sedang mendalami informasi tersebut.

"Saya terima informasi yang sama dari kawan media. Sedang didalami, dibuktikan dulu dia terpapar atau tidak," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi saat dihubungi Rabu (7/8/2019).

Jika menyimak pernyataan Menhan Ryamizard Ryacudu yang menyuruh untuk memberhentikan Enzo, kemungkinan besar karir militer Enzo akan langsung terhenti.

Namun, sebelum palu keputusan itu diketok, ada baiknya TNI mempertimbangkan dengan matang apakah memang Enzo layak untuk dipecat, atau justru sebaliknya, tetap diberi kesempatan menempuh pendidikan di Akmil sembari mengindoktrinasi balik tentang ke-Pancasilaan.

Belum ada bukti kuat bahwa Enzo memang benar simpatisan HTI atau ideologi khilafah.

Seandainya benar Enzo terpapar ideologi khilafah, justru melalui pendidikan taruna di Akmil itulah kesempatan terbaik bagi TNI untuk mengikis habis paparan ideologi Enzo dan menguatkan rasa patriotisme serta Pancasilaisme-nya.

Usia Enzo terbilang masih muda. Secara psikologis, paparan ideologi yang dianut Enzo masih memungkinkan untuk diputarbalikkan.

Jadi, alih-alih langsung memecat, TNI semestinya memberi kesempatan pada Enzo untuk membuktikan kesetiaannya pada negara.

Dengan memberi kesempatan pada Enzo, TNI bisa membuktikan pada masyarakat, khususnya pada generasi muda yang masih terpapar ideologi terlarang, bahwa masih ada kesempatan untuk bisa menjadi anggota TNI. Dengan syarat: tanggalkan ideologi terlarang mereka, buktikan kesetiaan pada negara. Dan Enzo adalah contoh kasus yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun