Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Ditinggal Desainer Legendarisnya, Apple Harus Belajar dari Kesalahan Kodak

2 Juli 2019   21:31 Diperbarui: 4 Juli 2019   03:38 7158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jony Ive (kiri) bersama CEO Apple Tim Cook saat peluncuran Apple XR, September 2018 (sumber foto: apple.com)

"Jony adalah sosok tunggal di dunia desain dan perannya dalam kebangkitan Apple tidak dapat tergantikan, dari iMac yang inovatif pada 1998 hingga iPhone dan ambisi Apple Park yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana baru-baru ini ia telah menaruh begitu banyak energi dan perawatannya, "kata Tim Cook dalam rilis resmi perusahaan.

"Apple akan terus mendapat manfaat dari bakat Jony dengan bekerja secara langsung dengannya di proyek-proyek eksklusif, dan melalui kerja berkelanjutan dari tim desain yang brilian dan bersemangat yang telah ia bangun. Setelah bertahun-tahun bekerja sama dengan erat, saya senang bahwa hubungan kami terus berkembang dan saya berharap dapat bekerja sama dengan Jony jauh ke masa depan. "

Pernyataan Tim Cook yang menegaskan bahwa Apple dan Jony Ive masih tetap bekerja sama dianggap banyak analis sebagai upaya peredaman isu yang sia-sia. Bagaimanapun juga, Jony Ive adalah nyawa dari desain produk Apple.

Apple tidak sekedar menjual perangkat keras, tetapi mereka juga menjual selera. Inilah yang ditekankan Steve Jobs saat ia kembali dan mengambil alih kursi CEO dari Gil Amelio pada awal 1997.

Steve Jobs kemudian berbicara di Apple Worldwide Developers Conference (WWDC) Apple tahun 1997 di mana dia menyatakan proposisi nilai Apple dengan melontarkan dua pertanyaan berikut:

"Apa manfaat luar biasa yang bisa kita berikan kepada pelanggan?"

"Di mana kita bisa membawa pelanggan?"

Dan Jony Ive (yang saat itu tidak jadi dipecat) menjawab pertanyaan tersebut dengan menyodorkan desain iPhone. Ketika iPhone diperkenalkan pada publik, Steve Jobs menyebutnya dengan satu kata, "Magic!".

Tentang rasa dan selera, di sinilah letak proposisi nilai produk Apple dari desain yang diciptakan Jony Ive.

Tidak perlu menjadi yang pertama dalam kategori produk. Tidak perlu menjadi yang termurah atau termudah untuk diperbaiki. Apple hanya perlu meyakinkan pelanggan bahwa mereka membeli produk perangkat keras terbaik dan paling bergaya di pasar.

Proposisi nilai inilah yang membantu Apple menjadi pemimpin pasar yang dominan dalam bisnis smartphone. Dengan kepergian Ive yang didahului kepergian Jobs, dua pembuat selera utama produk Apple, perusahaan ini seolah sudah kehilangan nilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun