Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pemimpin yang Terpilih dan Doa untuk Penguasa

28 Juni 2019   21:56 Diperbarui: 29 Juni 2019   09:36 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko Widodo dan Prabowo Subianto berperlukan. (Gambar ilustrasi oleh Hari Prast via Tribunnews.com)

***

Cerita di atas menggambarkan realita keinginan kita. Seberapa sering kita berdoa kepada Tuhan supaya permintaan kita dikabulkan? Pernahkah kita menyadari bahwa permohonan kita kepada Tuhan mungkin saja merupakan sesuatu yang tidak diharapkan orang lain?

Misalnya dalam sebuah kompetisi, kita berdoa demi kemenangan sesuatu yang kita inginkan dan yang bisa menguntungkan kita. Begitu pula dengan orang lain, mereka berharap dan berdoa yang sama.

Ketika kemenangan itu terjadi, tentu ada pihak yang harus kalah dan dirugikan. Lalu pantaskah kita bersorak di atas kegembiraan bahwa Tuhan telah menjawab doa dan harapan kita, sementara ada orang lain yang harus kecewa dan menderita?

"Kayaknya Tuhan belum mau mengabulkan doa kita," kata seorang teman pendukung Prabowo-Sandi mengomentari putusan sidang MK yang menolak gugatan Tim Hukum BPN Prabowo-Sandi atas penetapan hasil pilpres 2019.

Sebagaimana ilustrasi lomba balap mobil anak-anak di atas, pemilu dan pilpres tak ubahnya sebuah kompetisi. Jauh hari semenjak kedua pasangan calon ditetapkan KPU, para pendukungnya tentu berhadap dan berdoa semoga calon presiden pilihan mereka bisa memenangkan kompetisi ini.

Lalu ketika takdir kemenangan itu jatuh pada salah satu pasangan calon, apakah pantas jika kemudian kita menyalahkan Tuhan dan berpikir negatif bahwa Tuhan belum mengabulkan doa kita?

Tidakkah kita sadari, bahwa bukan hanya kita satu-satunya yang berdoa untuk kemenangan calon presiden pilihannya. Ratusan juta rakyat Indonesia juga memiliki harapan dan doa yang sama.

Tuhan selalu menjawab dan mengabulkan doa setiap hamba-Nya, dengan cara-cara yang dikehendaki-Nya sendiri. Tuhan Mahatahu apa yang terbaik bagi setiap hamba-Nya yang meminta dan berharap kepada-Nya.

Jika harapan dan doa kita supaya calon pemimpin bangsa yang kita inginkan ini bisa terpilih dalam kontestasi pilpres ternyata meleset, itu bukan berarti Tuhan belum mau mengabulkan doa kita. Tuhan sudah menjawab dan mengabulkan doa kita dan doa jutaan rakyat Indonesia lainnya melalui cara-Nya sendiri.

Dalam Islam, Rasulullah SAW menjelaskan cara Allah menetapkan seorang penguasa, yaitu: Kama takununa yuwalla 'alaikum (sebagaimana keadaan kalian, demikian pula ditetapkan pemimpin atas kalian.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun