Anak-anak remaja butuh superhero yang seusia dan mengerti dunia mereka.
Masalahnya, hampir semua tokoh superhero yang diciptakan menampilkan karakter seorang remaja yang telah matang atau orang dewasa. Meskipun itu difilmkan dalam bentuk animasi dan membidik segmen penonton anak-anak.
Lihat saja deretan putri-putri Disney yang identik dengan dunia fantasi anak-anak. Cinderella, Snow White, sampai Moana atau Mulan. Karena itu ketika pada 2001 Robert Rodriguez membawa komedi aksi Spy Kids ke layar lebar, banyak kritikus yang memberi apresiasi khusus. Para kritikus itu menyoroti keberanian Rodriguez menampilkan sosok superhero khusus usia anak-anak remaja, dalam versi live action!
Mungkin terinspirasi dari kesuksesan Spy Kids, setahun kemudian Disney Channel meluncurkan serial animasi Kim Possible yang tokohnya mirip betul: remaja putri anak baru gede yang menghabiskan waktu luangnya untuk menyelamatkan dunia sebagai agen rahasia. Kemiripan lainnya adalah remaja putri ini menggunakan teknologi canggih untuk mendukung aksinya melawan para penjahat.
Tujuh belas tahun setelah debutnya dalam dunia animasi, pahlawan remaja putri berambut merah ini kembali. Kim Possible hidup dalam versi live action dibawah arahan tangan dingin sutradara Zach Lipovsky dan Adam Stein serta penulis skenario Josh Cagan, Mark McCorkle dan Bob Schooley (dua nama terakhir adalah pembuat serial animasinya).
Hasilnya? Kombinasi Spy Kids dan animasi Kim Possible. Sebuah tayangan film komedi aksi petualangan yang sepenuhnya aman untuk ditonton anak-anak yang sesuai dengan kultur pop generasi baru ini. Beberapa penampilan Kim Possible versi animasi pun dirombak untuk menyesuaikannya dengan setting dunia anak-anak remaja masa kini.
Seperti outfit yang dipakai Kim. Dalam versi animasi, Kim mengenakan t-shirt hitam lengan panjang dengan potongan pendek yang memperlihatkan perut seksinya. Sementara dalam versi live action, bagian perut yang terbuka itu ditutupi supaya terlihat lebih sopan. Gadget berteknologi canggih yang dipakai juga disesuaikan. Komunikator holografik dipasang pada choker (sejenis kalung) alih-alih jam tangan.
Cerita dibuka dengan aksi petualangan Kim Possible (Sadie Stanley) bersama sahabat sekaligus sidekick-nya, Ron Stoppable (Sean Giambrone) yang hendak menyelamatkan Doctor Glopman dari ancaman Profesor Dementor. Doctor Glopman adalah ilmuwan slime (hei, ini film khusus anak-anak. Jadi bahan kimia yang digunakan juga harus yang akrab dengan dunia anak-anak), yang diculik Profesor Dementor untuk menciptakan slime khusus yang bisa menghancurkan semua benda.
Selama aksi penyelamatannya tersebut, Kim dan Ron dibantu dari oleh Wade (Issaac Ryan Brown), si jenius teknologi yang merancang peralatan canggih milik Kim.
