Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Di Sudut Tergelap Instagram, Ada Perdagangan Konten Pornografi Anak

18 Januari 2019   22:31 Diperbarui: 20 Januari 2019   03:36 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : thenextweb.com

Siapa sangka di balik milyaran foto-foto indah di Instagram, ada satu sudut tergelap yang berisi pornografi anak. Dengan hanya mengetikkan satu tagar tertentu, predator seksual bisa membuka sebuah pintu di mana gambar anak-anak yang dieksploitasi secara seksual diperdagangkan secara bebas dan terbuka seolah-olah itu adalah barang koleksi.

Banyak yang tidak menyadari jika pada minggu pertama Januari 2019 kemarin ada peperangan di Instagram. Bukan perang komentar, atau saling sindir antar selebgram. Sebuah perang tagar telah terjadi di Instagram antara pengguna yang tampaknya berdagang pornografi anak-anak dengan para memer (pembuat meme) yang bermaksud menghentikannya.

Semua bermula ketika akun meme Instagram @ZZtails mengunggah video ke Youtube pada Senin (7/01/2018) pagi. "Ini akan menjadi video serius yang sebenarnya," kata Jack (nama disamarkan), pendiri dan admin @ZZtails yang masih berusia 16 tahun.

Jack mengklaim bahwa ia melihat panggilan bagi pengguna Instagram untuk melaporkan akun yang "memposting foto anak laki-laki yang sangat eksplisit secara seksual" selama akhir pekan di awal tahun. Ketika dia menyelidiki akun itu, Jack menemukan bahwa akun tersebut mengikuti tagar #dropboxlinks.

Di dalam tagar tersebut, banyak akun yang memposting kotak kosong dengan teks yang meminta peminat untuk men- DM mereka.  Nantinya peminat akan diberi tautan Dropbox, yang diduga mengandung pornografi anak-anak.

Jack lalu mengajak akun-akun memer lain untuk melaporkan temuannya tersebut ke pihak Instagram. Sayangnya, jawaban yang diterima tidak memuaskan. Menurut Jack, akun memer yang melaporkan malah menerima pesan dari Instagram bahwa akun penjual foto seksual anak-anak melalui tautan Dropbox tidak melanggar aturan layanan platform.

Merasa tidak puas dengan jawaban Instagram, Jack kemudian melancarkan kampanye ke sesama memer untuk membendung perdagangan foto pornografi anak-anak tersebut. Caranya, mereka membanjiri tagar #dropboxlinks dengan meme-meme peringatan tentang adanya perdagangan foto pornografi anak. Dengan begitu, meme-meme dari penjual atau pembeli yang mencari koleksi foto pornografi akan tenggelam dan sulit ditemukan.

Baru setelah perang tagar itu menyeruak dan mengundang perhatian beberapa situs teknologi digital, Instagram lalu mematikan tagar #dropboxlinks. Meski tagar itu mati, akun-akun yang menjual foto pornografi tetap eksis.

Kepada situs The Atlantic, Instagram mengatakan "Menjaga anak-anak dan remaja di Instagram sangat penting bagi kami." Juru bicara Instagram juga menambahkan "Kami tidak mengizinkan konten yang membahayakan anak-anak, dan kami telah memblokir tagar yang dimaksud." 

Platform ini juga mengatakan "(Kami terus) mengembangkan teknologi yang secara proaktif menemukan konten seksual anak dan konten eksploitatif anak ketika diunggah sehingga kami dapat bertindak cepat."

Sementara itu, pihak Dropbox juga merespon cepat kasus pornografi anak di platform Instagram. Merasa platformnya dimanfaatkan akun-akun penjual, juru bicara Dropbox mengatakan, "Eksploitasi anak adalah kejahatan yang mengerikan dan kami mengutuk dengan syarat sekuat mungkin siapa pun yang menyalahgunakan platform kami untuk membagikannya. Kami bekerja dengan Instagram dan situs lain untuk memastikan konten jenis ini dihapus sesegera mungkin. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun