Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pertimbangkan Lima Risiko Ini Jika Ingin Liburan Akhir Tahun ke Bali

22 Desember 2018   05:05 Diperbarui: 22 Desember 2018   06:30 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puncak Gunung Batur dilihat dari Banjar Kayupadi, Desa Pinggan Kintamani (instagram @himammiladi)

Di bulan November-Januari, intensitas hujan sangat tinggi. Hujan kadang tidak bisa diprediksi. Pagi cerah, bisa saja tiba-tiba siang turun hujan deras. Bisa kamu bayangkan sendiri, bagaimana rasanya berwisata di tengah hujan deras? Apalagi Bali terkenal dengan pariwisata alamnya.

Pantai Kuta (instagram @himammiladi)
Pantai Kuta (instagram @himammiladi)
"Ada payung dan jas hujan, santai saja. Sudah empat risiko yang disebutkan. Apa masih ada risiko lainnya?"

Risiko suara bising saat malam tahun baru

Jika empat risiko tadi sudah kamu antisipasi dengan baik, apa kamu sudah siap menghadapi risiko yang satu ini? Risiko terakhir, saat kamu liburan tahun baru ke Bali adalah suara bising.

Ini hanya terjadi saat malam pergantian tahun. Semua sudut wilayah Bali sangat antusias menyambut malam pergantian tahun. Dan, ritual itu ditandai dengan membunyikan terompet hingga menyalakan kembang api hampir sepanjang malam hingga dini hari.

Biasanya, menjelang petang sudah ramai suara ledakan kembang api dan terompet. Intensitas suara semakin memekakkan telinga menjelang pukul 12 malam, dan akan terus berlanjut hingga pukul 04 dinihari.

"Lah, justru risiko terakhir ini yang saya cari. Suasana pergantian tahun baru di Bali memang khas banget, tidak saya jumpai di wilayah manapun di Indonesia. Lagipula, masalah bising di malam tahun baru kan terjadi di semua kota, bukan cuma di Bali saja. Buat yang gak suka kebisingan, ya waktu malam tahun baru jangan liburan di Bali dong."

Yah, kamu memang benar. Apa yang saya sebutkan tadi memang hanya masalah selera dan persepsi saja. Setiap orang tentu memiliki selera yang berbeda-beda. Setiap orang memiliki persepsi masing-masing dalam menafsirkan bagaimana cara menikmati liburan akhir tahun yang menyenangkan.

Jika memang suka dengan keramaian, suara bising dari ledakan kembang api, ayo ramai-ramai berlibur ke Bali. Jika lebih suka dengan suasana yang hening agar dapat meresapi makna pergantian akhir tahun, silahkan cari tempat wisata yang masih baru, yang belum banyak terjamah oleh keramaian wisatawannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun