Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mencetak Mata Uang Braille Khusus Tuna Netra, Mungkinkah?

18 November 2018   06:40 Diperbarui: 18 November 2018   16:12 1867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Foto: Auzi Amazia/Kompas.com

"Terangnya dunia, tak dapat dipandanginya. Indahnya dunia, tak dapat dinikmatinya. Terang bagi orang, gelap bagi dia. Indah bagi orang, suram bagi dia. Suara, cuma dengan suara dia mengenal orang sekelilingnya. Meraba, cuma meraba-raba dia menyelusuri jalan hidupnya."

Sepenggal lirik lagu berjudul Buta yang diciptakan Rhoma Irama ini menceritakan pada kita seperti apa dunia ini bagi penyandang tuna netra. Gelap, suram, hanya bisa meraba-raba saja.

Bisa kita bayangkan, bagaimana rasanya tatkala mereka menerima uang, atau hendak berbelanja dengan uang biasa yang sehari-hari kita gunakan untuk alat pembayaran. Para tunanetra itu hanya bisa meraba, mengidentifikasi nominal mata uang dengan sentuhan jari jemari. Jika tidak hati-hati dan terbiasa, uang 100 ribu tak ada bedanya dengan yang seribu. Uang koin 500 rupiah bisa tertukar dengan yang 200 rupiah.

Belajar dari keluhan para tunanetra ini, pasangan Prabowo-Sandiaga berjanji akan mencetak uang braille khusus tunanetra apabila terpilih pada pilpres 2019 nanti.

"Itu ide saya untuk bikin mata uang braille. Kami dapat aspirasi dari tunanetra ada banyak yang bekerja jadi tukang pijat di panti," kata Hashim Djojohadikusumo, Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi saat peluncuran buku 'Paradoks Indonesia' versi huruf braille di Media Center BPN Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Jumat (16/11), dikutip dari CNN Indonesia.

Membuat atau mencetak mata uang braille khusus tunanetra, mungkinkah janji ini bisa diwujudkan? 

Terus terang, janji ini terdengar ambigu. Ada yang harus diluruskan dari pernyataan Hashim tersebut.

Jika yang dimaksudkan adalah mencetak mata uang baru, yang khusus untuk digunakan para tunanetra saja, ini adalah janji yang sangat muluk, dan kemungkinan besar tidak bisa dilaksanakan. Persoalan utamanya adalah, bagaimana cara mengatur peredaran mata uang baru ini? Apakah hanya para tunanetra saja yang berhak dan bisa membelanjakannya?

ilustrasi mata uang emisi 2016 (pertuni.or.id)
ilustrasi mata uang emisi 2016 (pertuni.or.id)
Namun, bila yang dimaksudkan Hashim itu adalah memodifikasi mata uang yang sudah ada, supaya bisa diakses oleh para tunanetra dengan mudah, hal ini bisa menjadi program yang baik, dan bisa diwujudkan.

Sepertinya opsi kedua inilah yang paling tepat, sebagaimana yang dikatakan Eka Setiawan, salah satu perwakilan Komunitas Disabilitas Indonesia yang ikut menghadiri acara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun