Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama FEATURED

9 Alasan (Ilmiah) Mengapa Kita Perlu Banyak Membaca (Fiksi)

21 Oktober 2018   11:22 Diperbarui: 23 April 2019   02:44 10707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (dok.pribadi)

Fiksi, Dr. Oatley mencatat, "adalah simulasi yang sangat berguna karena merundingkan dunia sosial secara efektif, mengharuskan kita untuk menimbang banyak sekali contoh interaksi sebab-akibat. Sama seperti simulasi komputer yang dapat membantu kita mengatasi masalah yang rumit seperti menerbangkan pesawat atau memperkirakan cuaca. Jadi novel, cerita, dan drama dapat membantu kita memahami kompleksitas kehidupan sosial. "

Sementara itu penulis Science Fiction Eileen Gunn menyatakan bahwa membaca fiksi ilmiah, khususnya, membantu kita menerima perubahan lebih mudah:

"Apa yang dilakukan oleh fiksi ilmiah, terutama dalam karya-karya yang berhubungan dengan masa depan, adalah membantu orang-orang memahami bahwa hal-hal berubah dan Anda dapat melaluinya. Perubahan ada di sekitar kita. Mungkin hal-hal berubah lebih cepat sekarang daripada empat atau lima ratus tahun yang lalu, khususnya di beberapa bagian dunia. "

5. Membaca buku menguatkan mental

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa mendengarkan cerita adalah cara yang bagus untuk mengingat informasi dalam jangka waktu yang panjang.

Sekarang ada juga bukti yang menyatakan bahwa pembaca buku mengalami penurunan memori yang lebih lambat di kemudian hari dibandingkan dengan non-pembaca. Menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of National Academy of Sciences, pembaca buku memiliki tingkat penurunan mental 32 persen lebih rendah dibandingkan dengan orang-orang yang jarang membaca.

6. Cerita Fiksi Membuka pikiran untuk lebih inklusif

Dapatkah membaca Harry Potter membuat kita lebih inklusif, toleran, dan berpikiran terbuka? Satu penelitian mengatakan ya.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Applied Social Psychology, menguji apakah novel-novel Harry Potter dapat digunakan sebagai alat untuk memperbaiki sikap terhadap kelompok-kelompok minoritas dan atau yang terstigma.

Setelah melalui 3 percobaan di mana siswa membaca bagian-bagian dari buku-buku tentang diskriminasi, para siswa menunjukkan perubahan sikap tentang inklusivitas dan lebih toleran terhadap minoritas seperti siswa imigran dan kelompok LGBT.

"Para peneliti memuji buku-buku tersebut karena mampu meningkatkan kemampuan pembaca untuk mengambil perspektif dari kelompok-kelompok yang terpinggirkan. Mereka juga mengklaim bahwa anak-anak muda, dengan bantuan seorang guru, dapat memahami bahwa dukungan Harry terhadap teman-temannya yang diejek "darah lumpur/darah campuran" adalah sebuah alegori terhadap kefanatikan dalam masyarakat di kehidupan nyata. "

7. Bacaan Fiksi meningkatkan perbendaharaan kosakata

Bagaimana jadinya bila kita memiliki sedikit sekali perbendaharaan kosakata? Bisa dibayangkan kita akan mengalami kesulitan saat berkomunikasi dengan orang lain. Bisa jadi nanti yang terjadi adalah, kita selalu mengulang kata-kata yang sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun