Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Adu Kreativitas Tagar dan Cocoklogi Usai Penetapan Nomor Urut Pilpres 2019

22 September 2018   02:30 Diperbarui: 24 November 2022   01:06 3861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi partai politik.(Ilustrator: Kompas.com/Andika Bayu Setyaji) 

Komisi Pemilihan Umum sudah melaksanakan pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres yang akan bertarung pada pilpres 2019 nanti. 

Hasilnya, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapatkan nomor urut 01, sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno mendapatkan nomor urut 02. 

Nomor yang didapat oleh Jokowi dan Prabowo berkebalikan dengan yang mereka dapatkan saat keduanya bertarung pertama kalinya. 

Pada pilpres 2014 lalu, Jokowi mendapatkan nomor urut 2, sementara Prabowo mendapat nomor urut 1. Kedua pasangan capres-cawapres sendiri menyambut baik nomor urut yang mereka dapatkan.

Yang menarik usai pengundian nomor urut pilpres ini adalah proses kreativitas dalam mengolah kata-kata dan mencocokkan segala sesuatu dengan hasil pengundian nomor urut tersebut. 

Dengan nomor urut pilpres yang tertukar, mau tak mau masing-masing kubu harus memakai simbol yang berbeda untuk mengaitkan nomor urut yang didapat dengan filosofi dan pemikiran masing-masing. 

Pasangan Jokowi Ma'ruf misalnya, bersyukur karena pilpres digelar untuk mencari pemimpin terbaik sebagai orang nomor 1 di Indonesia. "Emang yang diperebutkan adalah RI-1," ujar Jokowi.

Begitu pula dengan partai pengusung. PKB dan Gerindra mencocokkan nomor urut pasangan capres-cawapres yang mereka usung dengan nomor urut partai dalam pemilihan legislatif. 

Seperti yang kita ketahui, PKB mendapatkan nomor urut 1, sementara Gerindra mendapat nomor urut 2. Dua partai ini sepertinya tidak kesulitan untuk menyosialisasikan nomor urut partai berbarengan dengan nomor urut capres-cawapres yang mereka usung.

diolah dari Berita Politik Kaskus.co.id
diolah dari Berita Politik Kaskus.co.id
Beberapa partai lain dengan nomor urut yang memiliki angka 1 dan 2 juga berusaha mencocokkan hasil pengundian pilpres ini. Seperti yang diposting Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Di laman Facebooknya, Zulkifili Hasan mengunggah beberapa foto saat acara pengundian, dengan menambahkan komentar "Partai pilih PAN nomor 12, Presiden pilih Prabowo Sandi nomor 2, #212". Angka 212 ini merujuk pada pergerakan 212, yang akhirnya menjadi basis massa pendukung Prabowo.

Di kalangan akar rumput pendukung kedua pasangan calon presiden, perang tagar, slogan, meme dan cocokmologi tak terelakkan. Begitu KPU menetapkan Jokowi mendapat nomor urut 1, Relawan Jokowi yang ikut hadir langsung meneriakkan slogan "Jokowi 1 kali lagi.....". 

Slogan ini sepertinya menjadi slogan nasional yang akan dipakai Relawan Jokowi saat kampanye, karena di berbagai linimasa, banyak beredar meme Jokowi 1 kali lagi.

Sementara tagar #2Periode tentu saja tidak bisa mereka gunakan lagi. Begitu pula dengan berbagai tagar dan slogan yang menggunakan nomor 2, sebagaimana yang pernah mereka pakai saat pilpres 2014 yang lalu.

Bagaimana dengan pendukung Prabowo? Angka 212 menjadi angka favorit untuk mencocokkan hasil nomor urut yang didapatkan pasangan Prabowo-Sandi. 

Di laman media sosial pendukung Prabowo, banyak yang membagikan hasil cocokmologi yang berbunyi, "Tanggal 21, mendapat nomor urut 2, #212". Ada pula yang mencocokkan nomor urut 2 dengan angka tahun 2019, seperti pada meme berikut:

(Berita Politik kaskus.co.id)
(Berita Politik kaskus.co.id)
Selain itu, pendukung Prabowo juga banyak mengedarkan beragam meme untuk mengkonter dan menyindir hasil nomor 1 yang didapatkan Jokowi. 

Misalnya tagar nomor urut 1 dicocokkan dengan tagar #Cukup1Periode. Sementar pendukung Jokowi membalasnya dengan mengatakan angka 2 pertanda Prabowo akan kalah 2 kali melawan 1 orang Jokowi.

Adu kreativitas mencocokkan nomor urut pilpres dengan berbagai filosofi dan pemikiran dari masing-masing kubu adalah hal yang wajar, dan baik-baik saja. Bahkan, kadang bisa menjadi hiburan tersendiri. 

Selama kata-kata atau kalimat yang digunakan tidak menjurus pada penghinaan terhadap SARA. Daripada saling melempar berita hoax dan fitnah, perang tagar dan meme dari kedua pendukung ini semestinya bisa membuat aroma pilpres 2019 menjadi ceria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun