Tuan rumah Rusia memastikan diri lolos ke fase knock out setelah dalam pertandingan keduanya di grup A berhasil mengalahkan Mesir dengan skor 3-1. Meski menjadi tuan rumah, tim Rusia dipandang sebelah mata oleh para pengamat sepakbola.
Namun, dua kemenangan berturut-turut di babak penyisihan grup A -menang 5-0 atas Arab Saudi dan kemenangan 3-1 atas Mesir-seolah menjungkirbalikkan pandangan sebelah mata tersebut. Rusia bahkan mencetak rekor sebagai tim tuan rumah yang memiliki awal terbaik dalam sejarah Piala Dunia.
 "Bukan kebetulan bahwa kami memiliki dua kemenangan langsung, kami memiliki sekelompok pemain yang solid," kata pelatih Stanislav Cherchesov.
Benarkah tim Rusia memang bagus sebagaimana yang diklaim pelatih Stanislav Cherchesov? Atau mereka hanya sekedar beruntung di dua pertandingan awal tersebut?
Rusia menyongsong Piala Dunia dalam kondisi babak belur. Mereka adalah tim dengan peringkat ke -70-FIFA, terendah dari semua negara finalis lainnya. Tak hanya itu, Rusia juga tak pernah menang dalam 7 pertandingan persahabatan terakhir yang mereka jalani. Â Mereka bahkan harus memanggil bek tengah berusia 38 tahun Sergei Ignashevich dari masa pensiun pertandingan internasionalnya menyusul cederanya beberapa pemain di lini belakang mereka.
Wajar saja jika kemudian banyak yang memprediksi tim Rusia hanya akan menjadi bahan lelucon saja di Piala Dunia yang digelar di tanah mereka sendiri. Keyakinan terhadap tim ini begitu rendah sehingga seorang penulis olahraga di Gazeta.ru mengatakan hanya "keajaiban" yang bisa menyelamatkan Rusia dari kehancuran di babak penyisihan grup.
Tapi, inilah yang mereka capai hanya dalam dua pertandingan pertama grup A:
Rusia memiliki awal terbaik dari setiap tuan rumah Piala Dunia dalam sejarah. Delapan gol mereka dalam dua pertandingan menjadi rekor tersendiri, menyamai prestasi Italia pada Piala Dunia 1934-hanya saja Gli Azzuri kebobolan dua kali, sementara Rusia cuma sekali.
Tak hanya itu, torehan delapan gol dalam 180 menit yang berhasil dilakukan anak asuh Stanislav Cherchesov ini juga meniru apa yang pernah dicapai tim Spanyol tatkala mereka memenangkan Piala Dunia 2010.
Dengan dua kemenangan, tim Rusia dipastikan lolos ke babak 16 besar. Ini merupakan pencapaian tertinggi mereka sejak pecahnya negara induk Uni Soviet. Delapan gol yang dijaringkan ke gawang lawan juga melampaui total enam gol yang pernah mereka cetak saat berpartisipasi dalam dua edisi Piala Dunia 2002 dan 2014.
Dalam dua pertandingan perdana mereka, tim Rusia terlihat tidak terlalu menonjol. Mereka menang karena dibantu oleh "keberuntungan" dan "kelemahan" lawan yang mereka hadapi. Mereka memulai pertandingan melawan Arab Saudi, yang berada di peringkat ke-67 - tim peringkat terendah berikutnya di Piala Dunia.
