Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenang Muhammad Ali Lewat Film "ALI" (2001)

7 Juni 2016   22:31 Diperbarui: 8 Juni 2016   20:13 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku tidak berencana menghindar. Aku tidak membakar bendera. Aku tidak lari ke Kanada. Aku tetap di sini. Kamu ingin mengirim aku ke penjara? Baik, silahkan. Aku sudah di penjara selama 400 tahun. Aku bisa berada di sana untuk 4 atau 5 lebih lagi. Tapi aku tak akan pergi sejauh 10,000 mil untuk membantu pembunuhan dan membunuh orang lain yang malang. Jika aku ingin mati, aku akan mati di sini, sekarang, bertarung denganmu, jika aku ingin mati. Kalian musuhku, bukan orang Cina, bukan orang Vietcong, bukan orang Jepang. Kalian musuhku ketika aku ingin kebebasan. Kalian lawanku ketika aku ingin keadilan. Kalian lawanku ketika aku ingin kesetaraan. Kalian menginginkanku pergi ke suatu tempat dan berjuang untuk kalian? Bahkan kalian tidak membelaku saat disini di Amerika, untuk hak ku dan agama yang kupercayai. Bahkan kalian tidak membelaku disini, di rumah....”

Ali juga meradang ketika saat acara timbang badan pra pertandingan, Ernie Terrel memanggilnya dengan nama 'Clay'. Ali meminta Terrel meralat ucapannya, namun ditolak oleh Terrel. Ali pun berjanji, bahwa dia akan menghajar Terrel habis-habisan saat pertandingan nanti, dan Ali pun membuktikannya.

Pasca pertandingan melawan Terrel, Ali praktis menganggur karena hampir semua negara bagian menolak memberinya ijin bertanding. Saat itulah Ali bertemu dengan Belinda Boyd, teman satu sekolahnya dulu. Dari pernikahan keduanya ini, Ali dikaruniai empat anak. Usai pernikahannya dengan Belinda, kondisi keuangan Ali semakin memburuk. Bahkan Ali terkena skorsing dari Elijah Muhammad, pemimpin dari Natioan Of Islam yang mengatakan Ali tidak mendapat tempat lagi di komunitas Black Moeslem. Situasi ini membuat Belinda Ali memberi nasehat, bahwa bila Ali nanti naik ring lagi, Ali harus mengganti semua orang manajemennya, yang sebelumnya dipegang oleh Herbert Muhammad, tangan kanan Elijah Muhammad.

Selama 4 tahun itu Ali tidak bertanding, banyak juara-juara tinju kelas berat bermunculan, salah satunya adalah Joe Frazier. Ali yang melihat kesempatan bertanding, kemudian merencanakan sebuah pertandingan akbar melawan Joe Frazier. Dalam pertandingan inilah Ali termakan mulut besarnya sendiri. Ali kalah angka mutlak oleh Joe Frazier. Di kemudian hari, banyak publik yang berpendapat Ali sebenarnya mengalah pada Joe Frazier. Buktinya, Ali kemudian mampu menang KO melawan Frazier dalam pertandingan rematch tiga tahun berselang. 

Prasangka publik ini digambarkan dengan baik oleh sutradara Michael Mann dalam sebuah adegan ketika Ali berkunjung ke Philadelphia menemui Joe Frazier sebelum mereka bertanding pertama kalinya. Dalam percakapan di mobil Frazier, Ali meminta Frazier untuk bersedia bertanding dengannya. Frazier mengemukakan keberatan, dengan alasan Ali tidak punya ijin bertanding dan dia sudah mendapatkan semuanya. Frazier juga berkata bahwa jika dia menang, dia tidak akan mendapat apa-apa, tapi jika dia kalah, dia akan kehilangan segalanya. 

Ali lantas memprovokasi Frazier bahwa dia belum merasakan juara sejati (jika tidak mengalahkan Ali?) Akhirnya Frazier pun setuju untuk bertanding dengan Ali dan mengatakan bahwa dia akan mengalahkan Ali, yang disambut Ali dengan sebuah anggukan berulang kali. Kekalahannya dari Joe Frazier adalah kekalahan pertama yang diderita Ali.

Waktu pun berjalan, banyak bermunculan petinju-petinju kelas berat yang baru. Yang paling bersinar adalah George Foreman, yang mampu memukul KO Joe Frazier dan menjadi juara dunia kelas berat yang baru. Foreman sendiri dibawah manajemen Don King. Hingga kemudian Don King pun merencanakan sebuah pertandingan akbar bertajuk “Rumble Of The Jungle” yang digelar di Kinshasha, Zaire. Mungkin, inilah pertandingan tinju terbesar abad ini. Digelar di sebuah stadion sepakbola, dan hampir seluruh tribun stadion penuh oleh penonton. Pertandingan ini pula yang menandai aksi comeback gemilang Ali. Dan karena pertandingan ini pula bibit keretakan rumah tangga Ali dengan Belinda mulai muncul.

Sebelum pertandingan, Ali bertemu dengan Veronica Porsche, seorang model dan aktris yang kelak menjadi istri ketiga Ali usai perceraiannya dengan Belinda. Kepada Veronica, Ali mengungkapkan kelemahannya, bahwa sebenarnya dia adalah seorang muslim yang gagal karena lemah terhadap wanita. Ali terlalu mudah jatuh cinta pada wanita.

Pertandingan melawan George Foreman menjadi klimaks dari film berdurasi hampir dua setengah jam ini. Film “Ali” ini mendapat 2 nominasi Oscar, yakni nominasi untuk pemeran terbaik (Will Smith/Muhammad Ali) dan nominasi pemeran pembantu terbaik (Jon Voight/Howard Cossel).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun