Di media Indonesia saat ini Presiden Duterte nampaknya menjadi nama yang banyak diulas setelah Presiden Obama. Rupanya Presiden yang memiliki nama lengkap Rodrigo Duterte menjadi sosok ‘selebrity’ baru di dunia politik internasional, karena tiap hari banyak sekali berita yang bisa diulas dari presiden baru Filipina ini dengan segudang kontroversinya.  Disini saya sangat tertarik untuk mengulas perkembangan yang terjadi pasca terlantiknya Duterte pada 30 Juni 2016. Apa saja yang sudahmenjadi pusat perhatian media saat ini, dari yang hal umum hingga info terbaru saat ini:
Isu Kudeta Duterte
Baru-baru ini terjadi penyelidikan oleh Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) atas dugaan kudeta terhadap presiden duterte. Dugaan kudeta ini memang kencang terdengar belakangan ini dan banyak yang berasumsi ini dikarenakan banyak berbagai pihak yang tidak suka dengan cara Presiden Duterte memimpin. Terutama berkaitan dengan pendekatan keras Duterte terhadap perederan narkotika yang dikritik sejumlah kalangan.
Menurut juru bicara Angkatan Bersenjata Brigjen Restituto Padilla mengatakan bahwa ia tidak mengetahui asal-usul informasi ataupun berita berkaitan rencana perebutan kekuasaan.Dari angkatan militer Filipina sendiri tidak mengetahui pergerakan terkait dalam tubuh angkatan bersenjata. Gencatan senjata ini dianggap tidak akan terjadi dikarenakan tidak ada perpecahan didalam tubuh militer. Hal ini dikarenakan persetujuan presiden duterte terhadap kenaikan anggaran gaji para militer dan kepolisian hingga sembilankali lipat. Menanggapi situasi ini, Militer Filipina sedang merapatkan barisan untuk menyelidiki dugaan rencana kudeta terhadap presiden Filipina ini.
Duterte dan Perang Narkoba
Terlansir dari AFP bahwa 44 orang dibunuh tiap hari di Filipina dalam perang melawan narkoba. Jumlah ini terus meningkat menjadi 3000 orang sejak Presiden Rodrigo dilantik. Duterte berjanji untuk melakukan operasi melawan peredaran narkoba meskipun berbagai kencaman internasional datang menghamipiri. Pada pertemuan resmi Duterte mengatakan bahwa banyak yang akan dibunuh sampai bandar terakhir keluar dari jalanan. Ini menjadi pertanda bahwa kampaye duterte melawan narkoba akan tetap terus dilakukan.
Kebijakan garis keras membasmi perdagangan narkoba jelas mengundang banyak kencaman dari banyak kalangan, salah satunya PBB. Karena seruan presiden duterte untuk membunuh tanpa jalur hukum para tersangka pengedar narkoba sebagai hal yang tidak bertanggung jawab secara ekstrim dan tergolong tindak kriminal. Karena berdasarkan data kepolisian Filipina, jumlah operasi yang sah cenderung lebih kecil dari pada operasi yang dilakukan kelompok sipil bersenjata. Dalam hukum internasional, pengarahan tidak bertanggung jawab secara ekstrim seperti menghasut kekerasan ataupun pembunuhan merupakan kejahatan besar.Â
Tetapi Presiden Duterte merasa apa yang dilakukannya sudah benar dan mengancam akan memisahkan diri dari PBB apabila terus dicampuri urusan negaranya. Â Presiden Duterte sempat mengumpat dan memberi balasan dalam kemarahan akan kritikan keras dari PBB mengenai kampanye perang narkobanya. Dia sempat menuduh bahwa PBB gagal dalam menangani kelaparan,terorisme dan mengakhiri konflik. Duterte mengaku siap menghadapi PBB jika mereka bisa menyelesaikan masalah narkoba untuk negaranya. Sampai sekarang kampanye perang narkoba durter masih banyak mengundang kritikan dan kencaman terhadapnya yang dilihat seperti main hakim sendiri.
Sumber 1: http://news.okezone.com/read/2016/10/04/18/1505709/militer-filipina-selidiki-berita-presiden-duterte-bakal-dikudeta
Sumber 2: http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/08/160818_dunia_filipina_duterte
