Mohon tunggu...
Primandika Hakiki
Primandika Hakiki Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Be yourself and never surrender.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Influencer dalam Upaya Pencegahan Covid-19 Melalui Sosial Media

26 Desember 2020   16:26 Diperbarui: 26 Desember 2020   16:28 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus bernama coronavirus. Coronavirus sendiri merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Penyakit dan virus Covid-19 ini pertama kali ditemukan pada saat terjadi wabah di kota Wuhan, China pada bulan Desember 2019. Di Indonesia, kasusnya pertama kali ditemukan pada tanggal 3 Maret 2020. Setelah kasus pertama tersebut, hingga kini jumlah kasusnya semakin bertambah banyak tiap harinya. Pemerintah pun berupaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan melakukan PSBB dan mensosialisasikan gerakan #dirumahaja.

          Di masa pandemi Covid-19, banyak kebiasaan masyarakat yang berubah setelah adanya PSBB dan gerakan #dirumahaja. Contohnya yaitu kini masyarakat lebih sering untuk melakukan WFH (Work From Home). Lalu, untuk kegiatan belajar mengajar juga diadakan secara online baik dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Dengan perubahan kebiasaan tersebut, masyarakat pastinya menjadi sering berinteraksi dengan gadget terutama dalam kegiatan bersosial media.

          Adanya sosial media di masa seperti in sangatlah membantu kita. Dengan adanya sosial media, kita bisa saling berbagi kabar, berhubungan dengan orang lain, dan yang paling penting yaitu kita juga bisa mendapat kabar terbaru tentang Covid-19. Penyebaran informasi Covid-19 di sosial media sangatlah penting karena sebagian besar masyarakat kita sering membuka aplikasi sosial media di sela-sela saat melakukan suatu aktifitas.

          Saat ini, banyak sekali informasi tentang Covid-19 baik itu yang benar maupun yang hoaks. Oleh karena itu, pemerintah bekerja sama dengan influencer untuk menyebarluaskan informasi tentang Covid-19 yang benar dan memerangi hoaks tersebut. Peran influencer ini penting karena dapat membantu dan menyampaikan sistem informasi terkait dengan pencegahan dan penanganan virus corona ke semua kalangan masyarakat hingga yang paling bawah. Influencer dinilai bisa menyampaikan pesan-pesan resmi dari gugus tugas penanganan Covid-19 dan diolah menjadi informasi yang menarik serta bisa dipahami oleh masyarakat.

          Masyarakat dipenuhi berbagai macam informasi karena berkembangnya teknologi dan informasi khususnya internet. Di media sosial, informasi dan berita terkait dengan Covid-19 sangatlah banyak. Namun diantara banyaknya informasi dan berita tersebut, terdapat pula informasi dan berita yang termasuk hoaks. Pemerintah sudah melakukan upaya berupa kampanye dan juga memberi anjuran untuk membatasi diri dalam beraktifitas sesuai protokol kesehatan. Akan tetapi, masih ada masyarakat yang tidak mengikuti kampanye dan anjuran dari pemerintah karena termakan oleh informasi serta berita hoaks dan bahkan memang terkesan menyepelekan virus Covid-19 ini.

          Karena masih ada masyarakat yang tidak mengikuti kampanye dan anjuran dari pemerintah akibat termakan hoaks serta masih menyepelekan virus Covid-19, maka pemerintah bersama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengajak banyak influencer untuk terlibat dalam menyampaikan pesan-pesan positif terkait dengan pencegahan virus tersebut. Para influencer yang terlibat diklaim tidak dibayar dan bersifat sukarela. Influencer sendiri merupakan figur yang berpengaruh di lingkungan masyarakat. Mereka memiliki peran penting pada komunitasnya masing-masing. Jika seseorang memiliki jumlah pengikut atau followers yang banyak serta dapat mempengaruhi pengikutnya, maka ia bisa disebut sebagai seorang influencer. Terdapat berbagai macam kalangan dari influencer yang dilibatkan oleh pemerintah, mulai dari artis, publik figur, dan juga youtuber.

          Melibatkan influencer merupakan langkah dari pemerintah untuk menyebarkan informasi supaya bisa lebih luas hingga ke seluruh kalangan masyarakat. Sebab, pada zaman digital ini tidak hanya mengandalkan media saja untuk menyebarkan informasi. Ismail Fahmi yang merupakan analis media sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia berkata, influencer yang memiliki banyak pengikut secara otomatis akan memperluas jangkauan informasi. Menurutnya, masalah komunikasi yang selama ini dialami oleh pemerintah saat pandemi virus Covid-19 dinilai bisa diperbaiki dengan dilibatkannya influencer.

          Dalam kondisi pandemi ini, pengaruh seorang influencer sangat penting terutama dalam memberi edukasi kepada masyarakat agar lebih peduli dengan kondisi di sekelilingnya. Kecerdasan dalam memahami arus informasi digital dan media sosial perlu diarahkan ke masyarakat supaya masyarakat tidak salah menangkap informasi dan berita, serta menjadi tahu bagaimana cara memilah mana informasi dan berita yang benar dan mana yang hoaks. Tingkat keterpercayaan yang tinggi dari akun media sosial seorang influencer dapat dilihat dari jumlah pengikutnya yang tinggi dan aktif. Salah satu sumber acuan para pengikut seorang influencer adalah informasi yang dibagikan melalui media sosial tersebut.

          Berdasarkan temuan data empiris melalui DEA pada bulan September hingga Desember 2020 menunjukkan bahwa hashtag yang menjadi nomor 1 adalah #COVID19 dengan jumlah mention sebanyak 25.596 tweet. Kemudian hashtag yang menjadi nomor 2 adalah #BersatuLawanCovid19 dengan jumlah mention sebanyak 7.881 tweet.

          Pada bagian sentiments, sebanyak 65% dari total jumlah tweets yang dibuat oleh pengguna merupakan pendapat positif terkait dengan topik Covid-19 dan pemerintah. Kemudian sebanyak 34% dari total jumlah tweets tersebut merupakan pendapat positif, serta 1% sisanya merupakan pendapat netral.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
          Kemudian pada bagian most engaged users, akun @detikcom menjadi yang paling banyak terlibat dengan topik tersebut dengan jumlah retweet dan reply sebanyak 7.518. Kemudian akun @CNNIndonesia berada di peringkat kedua dengan jumlah retweet dan reply sebanyak 7.056. Di peringkat ketiga ada akun @tempodotco dengan jumlah retweet dan reply sebanyak 6.523, di peringkat keempat ada akun @jokowi dengan jumlah retweet dan reply sebanyak 6.331, lalu di peringkat kelima ada akun @firdzaradiany dengan jumlah retweet dan reply sebanyak 4.227.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
          Kemudian, untuk meminimalisir ataupun menyelesaikan permasalahan yang sebelumnya telah dibahas, pemerintah harus semakin sering untuk mengkampanyekan pesan-pesan positif terkait dengan pencegahan virus Covid-19. Kemudian, pemerintah juga perlu sering mengajak influencer untuk menyebarkan kampanye tersebut agar sampai ke seluruh elemen masyarakat. Dan juga, pemerintah serta influencer harus bekerja sama pula dalam memerangi informasi serta berita hoaks agar masyarakat menjadi teredukasi dan memilah mana yang benar dan yang hoaks.

          Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah pemerintah harus semakin sering mengajak para influencer untuk mengkampanyekan informasi dan berita yang terkait dengan pencegahan Covid-19 agar masyarakat semakin paham dengan bahayanya virus ini, tidak mudah termakan informasi dan berita hoaks, serta tetap mengikuti protokol kesehatan jika akan melakukan sesuatu. Diharapkan kedepannya virus Covid-19 ini dapat dicegah kemudian diatasi dan aktifitas kita bisa dilakukan normal seperti sedia kala.

DAFTAR PUSTAKA

Zuhri, Ahmad. 2020. “Instagram Pandemi dan Peran Influencer (Analisis Wacana Kritis pada Postingan Akun Instagram @najwashihab dan @jrxsid)

CNN Indonesia. 2020. “Asa Influencer di Tengah Lambatnya Pusat Tangkal Corona RI”. Diakses tanggal 30 November 2020

Drone Emprit Academic. 2020. “Dashboard Summary Corona dan Pemerintah”. Diakses tanggal 20 Desember 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun