Perempuan renta itu berdiri di pinggir jalan depan rumah
Pertanyaan yang sama dikeluarkan dari mulut keriputnya
Setiap orang lalu ditanyainya
"Di mana Anggoro, apakah kamu bertemu dengan Anggoro?"
Begitu terus berulang-ulang mencari-cari si anak hilang
Perempuan itu tak lelah
Meski semalaman hanya berteriak-teriak menyebut nama itu
Perempuan itu harus hilang ingatan hanya karena sebuah rindu
Rindu pada anaknya yang telah melupakannya
Anak yang telah menyia-nyiakan hidupnya
Anak yang pada akhirnya membuat ia gila
Perempuan renta itu terus bertanya
Pada setiap orang yang lalu
"Di mana Anggoro, apakah kamu melihatnya?"
Terus dan terus
Tak ada yang diingatnya selain nama itu