Mohon tunggu...
Prima Marsudi
Prima Marsudi Mohon Tunggu... Guru - Indahnya menua.

Wanita yang ingin jadi diri sendiri tetapi tidak bisa karena harus memikirkan orang-orang yang disayanginya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hati Tak Bertuan

8 Maret 2019   23:36 Diperbarui: 8 Maret 2019   23:43 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelahku pecah di ujung jemarimu

Menari-nari membuai jiwaku

Sisakan kehangatan di setiap jejaknya

Tak ingin berhenti

Tak ingin usai

Mulai lagi lagi tanpa akhir

Tubuhku menggeliat

Otot tak lagi tegang

Otakku kian larut dalam buaian

Dalam mimpi tak bertuan

Aku tenggelam penuh kenikmatan

Bersama kamu, jiwamu, dan hatimu

Tetaplah di sini cintaku

Di hati tak bertuan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun