Mohon tunggu...
Prihatini SeptiDayani
Prihatini SeptiDayani Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

"jangan pernah menunda karena waktu tidak pernah menunggu"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Media Pembelajaran Berbasis Tantangan dalam Mata Pelajaran Sosiologi

8 April 2020   12:00 Diperbarui: 8 April 2020   12:20 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hi  semua, pasti kalian udah tau kan dengan bidang ilmu yang satu ini? yapp namanya Sosiologi salah satu ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Ketika kita mempelajari ilmu sosiologi kita akan lebih memahami peranan masyarakat yang saling membutuhkan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya.

Tapi sayang sekali banyak yang mengatakan bahwa pelajaran sosiologi itu sangat monoton dan membosankan pokoknya tidak menarik deh. Padahal sebetulnya pelajaran sosiologi itu sangat menarik lho. Waah kenapa yaa ko bisa menarik? karena kita bisa mengetahui banyak tentang problematika masyarakat disekitar kita. 

Selain itu, kita juga dapat melihat jelas siapa diri kita baik itu sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok atau masyarakat. Sosiologi juga dapat membantu kita untuk mengontrol dan mengendalikan tindakan dan perilaku sosial tiap anggota masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan juga bernegara.

Menurut saya cukup wajar jika para siswa siswi banyak yang kurang minat dan menyukai sosiologi karena mempelajari sosiologi memang tidak mudah, kita harus memahami banyak teori dan harus banyak membaca. Tapi dibalik itu semua kita dapat mengetahui berbagai macam problem masyarakat dengan berbagai macam perspektif dalam tokoh sosiologi.

Nah agar pembelajaran sosiologi lebih menarik, kita bisa menggunakan beberapa media tantangan salah satunya, pada saat kegiatan belaja mengajar sedang berlangsung guru maupun dosen dapat membagi kelompok sesuai dengan jumlah anggota kelas disertai pembagian materi kepada tiap-tiap kelompok lalu setelah itu, guru dan dosen ataupun tenaga pendidik lainnya bisa menunjuk salah satu anggota kelompok untuk menjawab atau memaparkan materi yang telah ditentukan dengan secara acak.

Contohnya, seorang guru membagikan materi berupa teori-teori dalam tokoh sosiologi kepada tiap-tiap kelompok. Setelah pembagian kelompok dan siswa sudah menerima materi yang telah diberikan siswa-siswi dituntut untuk memahmai materi tersebut dengan waktu yang telah ditentukan. Jika waktu untuk memahami materi yang diberikan sudah habis guru akan menunjuk secara acak siapa yang akan memaparkan materi tersebut. 

Selain itu guru juga bisa bertanya kepada siswa seputar materi-materi yang sudah diberikan. Jika salah satu siswa yang sudah ditunjuk tidak mampu untuk menjawab bisa diberi tugas tambahan untuk dipaparkan dipertemuan selanjutnya., menurut saya tantangan seperti itu akan lebih meningkatkan produktivitas siswa.

Kenapa bisa begitu? karena hampir seluruh siswa tidak menginginkan tugas tambahan maka dari itu antisipasi siswa agar tidak mendapatkan tugas tambahan adalah mempersiapakan mental belajar sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai dengan belajar terlebih dahulu sebelum masuk kelas.

Selain itu siswa juga akan lebih interaktif dikelas dengan banyak bertanya maupun menjawab agar tidak ditunjuk oleh sang guru tentunya agar tidak mendapatkan tugas tambahan. Sebetulnya banyak sekali cara untuk meningkatkan produktivitas siswa dalam belajar, selain cara yang sudah dipaparkan diatas kita juga bisa mengadakan kuis untuk nilai tambahan siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun