Mohon tunggu...
Wahyu Widodo
Wahyu Widodo Mohon Tunggu... Jurnalis - Salam.

Menutup lisan demi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jurusan Hubungan Internasional Bisa Jadi Pilihan untuk Kalian yang Tidak Suka dengan Angka

16 April 2020   19:45 Diperbarui: 16 April 2020   19:51 1855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Wah jago bahasa Inggris, ya?"

"Sering keluar negeri nih pasti"

"Mau jadi duta besar, ya?"

Paling tidak, itu adalah tiga pertanyaan yang paling sering saya terima saat masih berkuliah di jurusan Hubungan Internasional (HI). Belum lagi respon mereka yang seringkali terlihat kagum begitu saya menyebutkan jurusan yang saya pilih. Mungkin bagi mereka, kata 'internasional' dianggap jadi sesuatu yang keren.

Tapi, apakah jurusan HI ini sekeren itu?

Kalau boleh  jujur, alasan utam asaya memilih jurusan ini adalah karena tidak adanya mata kuliah hitung-hitungan yang harus saya lalui. Ada, tapi sedikit, nanti saya jabarkan di bawah. 

Pelajaran hitung-hitungan memang jadi momok yang sangat menakutkan bagi saya semasa SMA, mungkin juga bagi banyak pelajar lain di luar sana.

Begitu melihat HI dan segala hal yang akan dipelajarinya, saya langsung tertarik. Tanpa terlalu peduli dengan prospek kerjanya, jurusan ini saya pilih di saat-saat terakhir sebelum semua pendaftaraan masuk universitas ditutup saat itu.

Sesuai namanya, HI memang secara khusus mempelajari tentang segala bentuk hubungan satu negara dengan negara lain dalam lingkungan internasional. Mulai dari tujuan mereka berhubungan, cara mereka berhubungan, hasil yang didapat dari hubungan tersebut, sampai hal-hal apa saja yang bisa merusak hubungan tersebut.

Hampir 100 persen mata kuliah yang dipelajari adalah mengenai politik. Ya, politik. Sesuatu yang dianggap menjengkelkan oleh banyak orang di dunia ini. Kenapa hampir 100 persen? Karena sisanya kita juga mempelajari tentang hukum, ekonomi, serta sosiologi. Loh, kok jadi banyak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun