Mohon tunggu...
Prihandini Puji Antari
Prihandini Puji Antari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Pendidikan Islam Masa Dinasti Abbasiyah

13 Januari 2021   09:20 Diperbarui: 13 Januari 2021   10:04 9969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada masa dinasti Abbasiyah ini merupakan masa yang terkenal dengan masa perkembangan pendidikan. Pendidikan pada masa ini tidak terlepas dari peran besar seorang khalifah ke lima yaitu khalifah Harun Al-Rasyid. Khalifah Harus Al-Rasyid lahir di Ray pada tahun 150 Hijriah. Beliau merupakan putra daru Mahdi, yang merupakan Khalifah Abbasiyah dan ibunya adalah Khairuzan seorang ratudari Yaman. 

Pada masa pemerintahannya Khalifah Harun Al-Rasyid banyak berperan besar dalam pengembangan ilmu pengethuan dalam dunia pendidikan. Dibawah pemerintahan khalifah Harun Al-Rasyid, Bahgdad yang terkenal dengan toko-tokonya terus berkembang dengan adanya produksi kertas yang mulai diperkenalkan. Ini berawal dari para perajin dari China yang terampil membuat kertas sebagian menjadi tawanan yang ditangkap oleh pasukan Arab dalam perang Talas pada tahun 751 Hijriah. 

Sebagai tawanan mereka dikirim ke Samarkand dan disana pertama kalinya pabrik kertas di Arab. Pada akhirnya kertas menggantikan perkamen sebagai media untuk menulis dan produksi buku meningkat. Khalifah Harun sangat mendorong serta memfalitasi pembuatan buku-buku catatan. Beliau berusaha keras agar kertas dapat digunakan dalam catatan pemerintah, karena tulisan di kertas tidak dapat diubah atau dihapus dengan mudah.

Pada masa kepemimpinanya muncul aliran bagdad dari kalangan iktizal dibawah pimpinan Bisyrilibn Mu’tamir yang merupakan seorang pemikir dan pembicara yang cekatan di dalam diskusi-diskusi di depan balai penghadapan khalif. Beberapa upaya yang dilakukan untuk kemajuan dan perkembangan peradaban islam  yaitu yang pertama adalah gerakan penerjemahan kegiatan penerjemahan ini sudah dimulai sejak masa Umayyah dan mengalami perkembangan pesat pada masa Abbasiyah.

Para penerjemah tidak hanya dari orang Islam tetapi juga dari kalangan Nasrani di Syiria dan Majusi dari Persia. Pelopor gerakan penerjemah pada awal pemerintahan  adalah Khalifah Al-Manshur yang juga membangun ibukota Bahgdad. Pada masa Harun AL-Rasyid dikenal Yuhana Yahya ibn Masawayh yang menerjemahkan beberapa tulisan tangan tentang kedokteran yang dibawa oleh khalifah dari Ankara dan Amorium.

Kegiatan penerjemahan buku-buku ini berjalan kurang lebih satu abad, yaitu kurang lebih mulai tahun 750-850. Cabang ilmu pengetahuan yang diutamakan ialah ilmu kedokteran, optika, geografi, fisika, matematika, astronomi, dan sejarah filsafat. Kedua, membangun Bait al-Hikmah yang merupakan perpustakaan yang juga berfungsi sebagai pusat pembangunan ilmu pengetahuan.

Lembaga-lembaga pendidikan Islam yang berkembang pada masa Harun Al-Rasyid:

  1.  Kuttab atau Maktab yang berarti menulis atau tempat menulis. Pada awalnya Kuttab merupakan pemindahan dari proses pengajaran Al-Qur’an yang berlangsung di masjid yang sifat umumnya berlaku untuk anak-anak dan dewasa.
  2.  Pendidikan rendah di istana membuat para khalifah menyiapkan anak-anak mereka untuk rencana pendidikan. Pendidikan anak di istana yang meliputi rencana pelajaran dan tujuan di tentukan oleh orang tua murid (para pembesar di istana).
  3.  Toko-toko buku yang berkembang pesat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
  4.  Majelis  yang diadakan oleh khalifah untuk membahas berbagai macam ilmu pengetahuan. 
  5. Rumah sakit yang bukan hanya berfungsi untuk merawat dan mengobati orang sakit tetapi juga berfungsi sebagai tempat mendidik tenaga medis.
  6.  Perpustakaan pada masa Abassiyah tumbuh kembangnya dengan pesat perpustakaan-perpustakaan yang bersifat umum  maupun yang sifatnya khusus. 
  7. Masjid sebagai pusat kegiatan dan informasi bagi kaum muslim termasuk dalam kegiatan pendidikan. 
  8. Rumah para ulama  digunakan untuk berbagi ilmu agama, ilmu umum, dan untuk melakukan perdebatan pembahasan ilmiah. 
  9. Madrasah yang digunakan sebagai tempat untuk menerima ilmu pengetahuan agama secara teratur dan sistematis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun