Mohon tunggu...
Swazta Priemahardika
Swazta Priemahardika Mohon Tunggu... lainnya -

Sering berhayal ketika minum kopi,..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Malam (Jum'at) Keramat

10 April 2015   01:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:19 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senyap mengendap saat kau menyelinap
Matamu nakal menggelitik, mengusir lelap
Fantasiku mengerling, riang mengerjap
Hasrat berjingkat, bisik isyarat tersingkap

Datanglah sesukamu jika tak sedang khusuk
Serapat mungkin biar mudah kupeluk
Leburkan masyuk, semesta nikmat kita reguk,
Biarlah kita alpa, menjelma sepasang durjana

Pesonamu menggoda melilit gairah
Merasuki rongga nafas hingga buncah
Di persinggahan dunia pejam kita
Resapi getar yang terbakar hingga lupa

Kita rebahkan geliat raga di altar impian
Baringkan langit hayalan di sudut peraduan
Darah kita berdesir, pelu-peluh mengalir
Basahi sunyiku, meresap hangat di pori-pori sepimu

Kita sapa dingin yang telah lama karam
Patahkan sendi-sendi, remukkan tulang
Sedetik kau mengejang, terbang melayang
Tersenyum melihatku, terkapar di ketiak malam

Kebumen, 10 April 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun