Nikmat Tuhan siapa yang mampu menghitung
Mungkin itu saat kamu sedang merenungÂ
Kedukaan membuatmu ingkar nikmatÂ
Menyalahkan apa yang tak selamatÂ
Aku sudah berusaha kenapa gagal?
Luap emosi saat hati terjanggal
Sungguh itulah saat kamu mendustaÂ
Nikmat Tuhan hingga nafas yang kamu hirup
Tidakkah berpikir itu mahal
Tenang,Â
Betapa ketenangan membuatmu nyaman
Mungkin tak ada bahu si dia di sampingmu
Tak ada respon hangat atas keluhmuÂ
Namun, resapi lagi dan tenangÂ
Tenang, membuat jalan macet bukan sambatmu
Tenang, membuat kecewa tak berakhir dendam
Tenang, membuat kamu lebih tahu cara mencintai
Tenang, membuat kamu mudah mengutarakan rindu
Untuk siapapun dan dengan keadaan apapunÂ
Tenanglah, tenangÂ
Sungguh dalam tenang itu kamu menemukan bahagia
Dengan tenang kamu lebih mudah digapai orang tulus yang ragu padamuÂ
Semoga tenang menyertaimu..