Mohon tunggu...
Priagung Dida Prayoga
Priagung Dida Prayoga Mohon Tunggu... Lainnya - im kuli!

woy welkom bek tu my blog!!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Kelompok Pergaulan Pelajar terhadap Pola Belajar Mereka di Sekolah

7 April 2020   23:57 Diperbarui: 7 April 2020   23:59 2115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak
Kelompok pergaulan pelajar merupakan kelompok yang terdiri dari siswa yang beranjak dewasa, yang senang berkelompok dan bergaul satu sama lain serta mereka yang ikut berkelompok dianggap gaul dan tidak dicap sebagai anti sosial dalam lingkungannya. 

Tapi kelompok pergaulan pelajar tersebut mulai meresahkan para orang tua, guru, dan masyarakat sekitar bahkan dicap negatif yang dikarenakan salah mengartikan kelompok teman sebaya tersebut yang sehingga sering sekali menimbulkan konflik antar kelompok dan banyak sekali para remaja pelajar menjadi terobsesi dengan kelompok pergaulan untuk diakui oleh lingkungannya. 

Dari pernyataan tersebut, saya menarik mengambil tema tentang kelompok pergaulan pelajar mengenai pola belajar mereka di sekolah yang dicap negatif dan buruk oleh orang-orang dan mengkaji secara non etis berdasarkan kajian Ilmu Sosiologi, yakni tidak mempermasalahkan baik atau buruknya sesuatu.
Kata-kata kunci: kelompok teman sebaya, pelajar, pola belajar


Abstract
Student association groups are groups of students who are growing up, who enjoy grouping and getting along with each other and those who are in groups are considered sociable and not labeled as anti-social in their environment.  

But these student associations began to upset parents, teachers, and surrounding communities and were even labeled negatively due to the misinterpretation of these peer groups, which often led to conflicts between groups and many teenage students became obsessed with social groups to be recognized by their surroundings. 

From this statement, I drew the theme of the student association group about their learning patterns in schools that were labeled negative and bad by people and studied nonethically based on the study of Sociology, ie not questioning the good or bad of something.
Key words: peer groups, students, learning patterns


1 Pendahuluan
Tidak bisa kita ungkiri bahwa sedari dulu hingga sekarang pelajar dari jenjang tingkat menengah yang beranjak remaja lebih suka berkelompok dengan teman sebaya dan membuat yang namanya geng atau kelompok remaja dalam pergaulannya atau dalam ilmu sosiologi disebut peer group. Dalam pelajar sendiri terbentuk kelompok pergaulan pelajar. Dimana kelompok pergaulan pelajar ini memiliki dampak yang bervariasi bagi individu-individu itu sendiri.

Terbentuknya kelompok pelajar di kalangan siswa, membuat mereka kemudian memiliki tempat untuk berkumpul atau dalam bahasa gaul sekarang disebut dengan tongkrongan di kalangan pelajar. Cenderung tongkrongan kelompok pelajar ini terletak tidak jauh dari sekolah mereka bersekolah dan menjadi tempat tongkrongan pelajar mereka atau istilahnya base camp. 

Sebagai rujukan, di sekolah SMA saya dulu, di SMA Negeri 99 Jakarta, ada sebuah kelompok pergaulan pelajar dan memiliki tongkrongan sebagai tempat berkumpulnya para anggota kelompok tersebut yang mana mereka membangun kelompok pelajar tersebut dari angkatan pertama sekolah tersebut sampai sekarang dan menjadi suatu budaya secara turun-temurun dari generasi ke generasi angkatan sekolah tersebut untuk menongkrongi tempat tongkrongan tersebut yang kemudian mereka menamai tongkrongan tersebut dengan nama kelompok 'Jupe'. 

Yang kemudian kelompok pelajar ini sering kali dianggap tidak baik dari berbagai aspek oleh guru, orang tua, bahkan masyarakat sekitar dikarenakan suatu labelling yang sudah melekat yakni mereka yang sudah menjadi bagian dalam kelompok tersebut cenderung berlebihan dan salah mengartikan dalam memaknai arti kelompok pelajar atau kelompok teman sebaya tersebut sehingga bisa mengakibatkan dampak-dampak pergaulan yang tidak sesuai harapan terutama dalam pola belajar dari individu-individu dalam kelompok tersebut.

Dalam ilmu sosiologi memandang suatu fenomena sosial dengan tidak mempermasalahkan baik atau buruknya suatu fenomena sosial tersebut. Sehingga saya tertarik mengambil topik tongkrongan pelajar ini untuk diteliti secara objektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun