Mohon tunggu...
Priyono .
Priyono . Mohon Tunggu... karyawan swasta -

life is sharing the simple things

Selanjutnya

Tutup

Catatan

"Jokowi" Pun Bagi-bagi Pulsa

12 April 2014   16:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:46 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi malam, selepas Isya' sebuah sms masuk dari seorang teman lama saya. Isinya kurang lebih seperti berikut (saya edit sesuai kaidah EYD yang berlaku):

Ini sms dari Pak Jokowi (calon Presiden RI dari Partai PDI-P No. 4) bagi-bagi pulsa lagi syukuran di hari keberanian mencalonkan diri sebagai RI-1, bekerja sama dengan operator. Lanjutkan sms ini ke 15 orang, maka pulsa Anda terisi 100.000.

Iki tenan aku wis ngirim ping 15 pulsaku tak cek tambah 100.000. Cepet.

(Ini beneran, aku sudah ngirim 15 kali pulsa aku cek tambah 10.000. Cepat)


.

SMS Hoax?

Saya bukanlah seorang Jokowi Lovers ataupun Haters. Saya bahkan tidak mengerti tentang arah perpolitikan di negeri kita ini.

Akan tetapi meski saya awam tentang hal tersebut, saya bisa dengan mudah mengatakan bahwa sms di atas adalah hoax, dengan 1 alasan:

Setiap sms atau pesan hoax biasanya memiliki ciri atau tema yang sama. Kita tentu sering sekali menerima sms atau permintaan sejenis. Sebelum sms soal Jokowi ini, saya dulu kerap menerima permintaan atas nama tokoh-tokoh tertentu. Bahkan ada yang mencatut nama Nabi Muhammad. Hanya bedanya, kalau sekarang permintaannya mengirim (forward) sms ke nomor lain dengan hadiah pulsa, kalau dulu permintaan meng-copy dan menyebarkan lembaran kertas dengan "hadiah" syafaat Nabi.

Tambahan lagi. Selain dari redaksinya yang tidak profesional, juga meragukan bahwa kalau memang benar dengan meng-sms ke nomor lain pulsa saya akan bertambah, dari mana bisa tahu kalau saya sudah mengirim 15 sms atau belum?

Pada akhirnya, saya tidak bisa menentukan kepada siapa saya harus kasihan. Kepada mereka yang termakan sms bohongan ini, atau kepada oknum pembuat sms yang entah akan mendapat keuntungan apa dengan tersebarnya sms tersebut.

Hm, mungkin ada di antara rekan-rekan yang bisa menjelaskan?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun