Mohon tunggu...
Habib Ab Abdul
Habib Ab Abdul Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I still believe that if your aim is to change the world, journalism is a more immediate short-term weapon.\r\n\r\n- Tom Stoppard -\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sistem Kepartaian di AS

10 Februari 2012   15:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:49 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1328886900435900730

Sebenarnya Amerika Serikat (AS) adalah Negara yang menganut sistem multipartai, tapi banyak orang yang mengira kalau AS adalah Negara yang menganut sistem dua partai. Hal ini dikarenakan besarnya pengaruh media (baik AS dan asing) yang selalu memberitakan kabar dari dua partai AS yang paling berkuasi di negara tersebut yaitu partai Demokrat dan partai Republik. Selain Demokrat dan Republik, setidaknya AS memiliki 38 partai kecil lainya selain dua partai itu, bahkan partai komunis dan sosialis juga ada di AS  (dalam:http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_political_parties_in_the_United_States). Hanya saja keberadaan beberapa partai kecil tersebut tidak dapat menandingi partai Demokrat dan Republik dikarenakan sedikitnya jumlah masing-masing pendukungnya di AS. Sehingga hal tersebut menjadi kesadaran bagi partai-partai kecil tersebut untuk tidak ikut maju mengajukan calon kandidat presiden AS dari masing-masing partai. Akhirnya, partai-partai kecil tersebut hanya turut memberikan dukungan (suaranya) terhadap salah satu dari dua partai besar tersebut. Hal yang menjadikan sulitnya partai kecil tersebut mengajukan calon dikarenakan sistem pemilihan calon presiden di AS berdasarkan pada single member constituency (sistem distrik), yaitu di mana dalam setiap daerah pemilihan hanya dapat dipilih satu wakil saja yang mewakili partai. Sistem pemilihan ini cendrung menghambat pertumbuhan partai kecil, sehingga dengan demikian memperkokoh sistem dwi-partai,  (Miriam Budiardjo, 2008:418) itulah yang terjadi di AS. Berdasarkan berita yang dilaporkan oleh Voice of America (VoA) pada tanggal 8 Februari 2012 mengenai kemenangan Rick Santorum di 3 negara bagian yaitu Minnesota, Missoouri, dan Colorado, semakin membuat peta persaingan calon kandidat presiden dari partai republik semakin menguat kepada tiga nama calon kandidat yaitu  Mitt Romney, Newt Gingrich, dan Rick Santorum. Kemenangan Rick Santorum di tiga Negara bagian tersebut semakin membuat perolehan suara ketiganya bersaing ketat. Sebelumnya persaingan hanya terlibat sengit diantara Mitt Romney dan Newt Gingrich. Dengan kemengan Rick Santorum maka dapat kita lihat bahwa untuk menjadi seorang calon presiden dari republik sangatlah sulit. Berdasarkan sistem pemilihan single member constituency yang berlaku di AS tersebut, maka masing-masing calon harus berhasil mengumpulkan suara terbanyak di seluruh negara bagian. Setidaknya masing-masing calon tersebut harus mampu mengumpulkan lebih dari 1.000 delegasi partai republik dalam konvensi partai yang nantinya bakal jadi calon presiden utama dari partai republik. Pemenang diantara ketiganya (Romney, Gingrich, Rick) akan menjadi calon presiden utama dari partai republik yang akan berhadapan langsung dengan calon presiden dari partai demokrat yang juga presiden AS saat ini Barrack Obama. Menarik untuk dinanti siapa dari ketiga kandidat calon presiden partai demokrat yang akan berhadapan dengan Obama pada pemilu bulan november tahun ini, yang pasti calon presiden dari partai demokrat haruslah seorang calon yang lebih konservatif dari Obama, bukan yang lebih konservatif dari masing-masing tiga kandidat tersebut seperti yang dikatakan Rick Santorum. Karena dengan berhasil meraih simpati dari para pendukung konservatif partai Republik maka kemungkinan akan muncul sebagai pemenangnya, karena partai republik dikenal sebagai partai dengan cara melaksanakan kebijakan yang konservatif dalam setiap kebijakan negara AS. Menarik untuk ditunggu!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun