Mohon tunggu...
Ticklas Babua Hodja
Ticklas Babua Hodja Mohon Tunggu... Konsultan - Petani/Buruh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Life is choise

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cermin

31 Mei 2021   08:15 Diperbarui: 31 Mei 2021   09:16 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Ilustrasi (pikist.com)

Kau, replika wajah yang paling nyata. Gantungkan makna tanpa rekayasa. Mencerminkan diri lewat mata.  Menggambarkan siasat tidak harus putus asa.

Kau, replika tubuh yang paling nyata.        Bila hari masih sama, kau hadir dengan tanggap. Bila cerita masih sama, kau datang tak dianggap. Jika mimpi tak sesuai harapan, ada pantulan hidup berkata.

Kau, replika diri yang paling nyata. Disaat semua pergi bagai cerita kolosal, kehadiranmu membawa warna dan itu spesial.  Ketika cinta membawa sial, kedatangan mu justru memberi rasa dan juga potensial.

Kau, replika hidup yang paling nyata.      Diwaktu problema seperti benang di pintal, nyata mu menyuruhku untuk segera mencari bantal. Ketika diam ku semakin membisu terkibul, gerak-gerik mu menghalalkan agar cepat menukas sebelum fatal.

Kau nyata didalam hidupku, hidupku nyata didalam mu.

Cermin. Mampirlah dengar doaku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun