Mohon tunggu...
Ticklas Babua Hodja
Ticklas Babua Hodja Mohon Tunggu... Konsultan - Petani/Buruh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Life is choise

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita

30 Mei 2021   13:17 Diperbarui: 30 Mei 2021   13:34 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ilustrasi (sumber: Epicself.com)

Kau sibuk menghakimi soal rasa yang tersirat.
Mengilhami, yakinlah tak ada yang terlambat.

Titik tempuh meniggalkan realitas, bahwa kita hanya sebatas fatamorgana belaka.
Omong kosong, kaulah sang pengatur duka.

Ilusi, mungkin itu kata yang tepat disaat semua cerita hanya meninggalkan berita, derita, dan balita.

Pemain rima? Secuil kalimat pun tak senandung dengan ritme yang ada.

Hidup memang memliki skenario yang dirancang oleh sang maha cinta. Bahkan orbit satelit yang berotasi pun diatur olehnya. Wajar, jika ini sudah ada pada alurnya.

Matilah, aku benci pemain rasa.

TS, 30 mei 2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun